MALANG - Fenomena anak-anak hafal dan fasih lagu dewasa bernuansa dangdut koplo dengan tema percintaan dinilai sangat memengaruhi perkembangan psikologis anak. Pasalnya, anak adalah peniru ulung, dan di masa itu segala informasi begitu mudah diserap.
Menurut psikolog anak dan remaja, Dian Fitriaswaty, jika lirik lagu-lagu yang dinyanyikan tidak mendidik, tentu sangat memengaruhi tumbuh kembang anak.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Bahayanya anak akan mudah menerapkan romantisme di usianya yg belum pantas untuk itu," kata Dian di Klinik Dokter Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Malang, Selasa (23/9/2014).
Perempuan yang juga pernah mengajar di Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang itu mengingatkan kepada orangtua agar membatasi aktivitas anak menonton televisi. Orangtua, katanya, harus selektif terhadap tayangan-tayangan yang bisa ditonton anak.
Idealnya, anak harus memiliki banyak aktivitas fisik untuk mengasah berbagai perkembangan psikologisnya. Permainan-permainan fisik, olahraga, kesenian, seharusnya mendominasi aktivitas anak di luar sekolah.
"Bukan banyak menonton televisi," katanya.
Guna meminimalisasi pengaruh lagu-lagu dewasa, anak-anak harus dikenalkan dengan permainan edukatif. Selain itu, anak-anak juga perlu dikenalkan dengan lagu-lagu anak-anak yang populer. "Kalau kasetnya sudah dicari, bisa di-download di internet," jelasnya.
(ris)
