PADANG - Minimnya lagu hiburan anak-anak membuat perkembangan pikiran anak juga berdampak buruk, akan semakin kurangnya nilai-nilai baik dalam kehidupannya usianya.
Hal itu dikatakan Direktur Nurani Perempuan Women Crisis Center (NPWCC), Padang, Yefri Heriani.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Anak-anak akan tumbuh tidak sesuai dengan usia dan menjadi korban berbagai persoalan sosial, pergaulan dan gaya hidup mereka seperti orang dewasa.
“Anak-anak akan seperti orang dewasa, padahal dunianya bukan itu. Mereka berkembang tidak sewajarnya sesuai dengan usianya atau ke gadang-gadangan,” katanya kepada Okezone, Selasa (28/9/2014).
Tugas orang dewasa atau orangtua dan negara, menurut Yefri, memberikan dan memastikan hak anak untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya.
“Kalau hiburan dewasa yang diputar, itu menanamkan nilai-nilainya yang buruk, akibatnya sosialiasi primernya tidak berjalan,” ujarnya.
Dampaknya, hal itu bisa merusak nilai-nilai baik kuat soal pergaulan, kesopanan kepada orang lain dalam kehidupannya.
(kem)
