Share

Alasan Pengusaha Rekaman Tak Produksi Lagu Anak-anak

Nurul Arifin , Okezone · Selasa 23 September 2014 15:45 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 23 340 1043196 BQVh4wZOY2.jpg Alasan Pengusaha Rekaman Tak Produksi Lagu Anak-anak (ilustrasi)
A A A

SURABAYA - Kapitalisme musik dan pembajakan membuat pengusaha rekaman harus gulung tikar ketika mencoba peruntungan untuk memunculkan lagi lagu anak-anak dan artis cilik.

Gencarnya pembajakan musik, membuat pengusaha rekaman harus berpikir realistis bahwa saat ini adalah musik masuk dalam industri.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Didin Eok, pemilik Studio Great Record, Surabaya, mengaku, pernah bangkrut ketika perusahaannya menggarap lagu-lagu anak-anak. Tak hanya itu, dua artis cilik yang diorbitkannya pun tidak laku di pasaran. Hasilnya, lagu anak-anak produksi Great Record 'jeblok'.

"Ya saya mengakui memang saat ini sudah jarang lagu-lagu untuk anak-anak. Ngomong soal industri, ya pasar yang menentukan. Saat ini memang permintaan pasar lagu-lagu anak-anak di Indonesia tidak bagus," kata Didin kepada Okezone, Selasa (23/9/2014).

Padahal, kata Didin, genre musik garapannya sudah disesuaikan era terkini. Syair dalam lagu tersebut dikemas sangat cocok dengan dunia anak-anak, namun tetap saja tidak menarik minat pasar terhadap lagu anak-anak itu.

Didin juga menyebut gempuran musik luar negeri dengan gencarnya media dalam pemberitaan berdampak signifikan terhadap industri lagu anak-anak. "Nggak usah jauh-jauh ambil contoh. Anak saya saja kurang suka terhadap lagu-lagu anak," tuturnya.

Gempuran musik luar negeri salah satunya adalah munculnya Girl band, Boy band, hingga musik-musik K-Pop. Rata-rata tema yang dibawakkan adalah tema-tema percintaan karena memang penyanyinya berusia remaja.

Belum lagi dengan persoalan pembajakan lagu. "Lagu yang laku di pasaran saja kalau dibajak bisa kelimpungan apalagi lagu anak-anak yang tidak laku di pasaran," dalih personel Band Roeba asal Surabaya ini.

Didin sendiri mengaku, belum berani untuk mencoba peruntungan di industri lagu anak-anak. Ia harus berpikir dua kali, karena saat ini yang digelutinya adalah memproduksi musik-musik beraliran rock metal. Menurutnya, segmen pasar ini sudah ada dan terbentuk.

"Untuk lagu anak-anak saya belum berani. Pasarnya nggak bagus," pungkasnya.

(kem)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini