JAKARTA - Keberhasilan pendidikan tinggi di setiap negara dilihat dari berbagai sektor penilaian. Baik dari sisi sumber daya, infrastruktur, kualitas, maupun output.
Mantan Dirjen Dikti Satryo Soemantri Brodjonegoro menyatakan, terdapat beberapa indikator kesuksesan pendidikan tinggi. Pertama, dari sisi mahasiswa.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Ekspektasi output dari segi mahasiswa adalah pendidikan berkualitas. Sementara ekspektasi outcome, mahasiswa memiliki hard skill, soft skill, dan life skill," kata Satryo dalam Swedish Rectors Delegation Workshop di Indonesia International Institute of Life Sciences (I3L), Pulomas, Jakarta Timur, Selasa (23/9/2014).
Indikator selanjutnya ialah orangtua. Para orangtua berharap anak-anak mereka dapat menempuh pendidikan tinggi sehingga diharapkan dapat memperoleh kehidupan mapan di masa depan.
"Kemudian dari sisi perguruan tinggi. Ekspektasi output berupa lulusan dan penelitian berkualitas. Sedangkan ekspektasi outcome meliputi reputasi internasional dan mewujudkan world class university," jelasnya.
Faktor keempat, ungkap Satryo, dari sisi pemerintah. Mereka berharap jumlah masyarakat yang menempuh pendidikan tinggi semakin meningkat, demikian pula dengan riset dan publikasi. Sehingga dapat berimbas pada kesejahteraan rakyat.
"Kesuksesan pendidikan tinggi juga ditentukan oleh pihak industri. Dengan mendapatkan lulusan perguruan tinggi yang memiliki talenta sesuai kebutuhan industri, dapat membantu mereka mengembangkan usaha dan meraih profit lebih besar," urai Satryo.
Terakhir, dari sisi masyarakat. Dengan semakin banyak masyarakat menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi maka masyarakat tersebut semakin beradab.
(faj)