Share

UPH Belajar Biomedis dari Swedia

Margaret Puspitarini , Okezone · Selasa 23 September 2014 20:03 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 23 373 1043208 3uehkEFvDU.jpg UPH membidik Swedia dalam kerjasama dalam bidang biomedis. (Ilustrasi: Reuters)
A A A

JAKARTA - Biomedis merupakan bidang ilmu yang tengah dan akan terus berkembang di masa depan. Salah satu negara yang berfokus pada bidang ilmu tersebut ialah Swedia.

Atas dasar tersebut, Associate Provost / Quality Management Representative Universitas Pelita Harapan (UPH) Lusiana I Mandalora mengaku tertarik menjalin kerjasama dengan Swedia dalam bidang Biomedis.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Sebagai universitas yang komprehensif, kami harus memilah bidang kerjasama yang memang sesuai dengan fokus kami. Salah satunya medical sciences, termasuk di dalamnya biomedical. Jadi kemungkinan bidang kerjasama yang dijalani adalah Biomedical dan obat-obatan yang memang spefikasi Swedia," papar Lusi kepada Okezone selepas Swedish Rectors Delegation Workshop di Indonesia International Institute of Life Sciences (I3L), Pulomas, Jakarta Timur, Selasa (23/9/2014).

Meski berfokus pada dunia biomedis dan obat-obatan, Lusi mengatakan tidak menutup kemungkinan untuk menjalin kerjasama pada bidang lain dengan Swedia. Misalnya, arsitektur.

"Tidak menutup kemungkinan untuk membangun kerjasama bidang arsitektur karena tadi mendengar paparan dari Royal Institute of Technology, KTH. Sampai saat ini kerjasama long term dengan Swedia belum ada. Tapi ke depan akan dilakukan melihat prospek cukup baik," tuturnya.

Menurut Lusi, menjalin kemitraan dengan pihak asing sangat penting bagi kemajuan sebuah perguruan tinggi. Namun, lanjutnya, setiap perguruan tinggi harus mampu mempertahankan jati diri mereka.

"Kerjasama dengan pihak asing itu penting. Kita tidak mungkin tertutup melihat kemajuan dunia internasional. UPH punya jati diri sendiri. Tapi harus belajar tentang pendidikan vokasi. Mau belajar dari para ahli," kata Lusi.

(rfa)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini