Share

Hadapi Persaingan, Pemuda RI Harus Kaya Bahasa

Marieska Harya Virdhani , Okezone · Selasa 23 September 2014 21:03 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 23 373 1043210 41P1kBN2RD.jpg Ilustrasi: Okezone
A A A

JAKARTA - Menjadi pintar secara akademik saja tidak cukup untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Namun kaya akan pengetahuan serta aneka bahasa merupakan bekal yang cukup untuk berkompetisi.

Hal itu diungkapkan Staf Penasehat Bidang Perdagangan Kedutaan Thailand untuk Indonesia Vilasinee Nonsrichai. Ia mengklaim bahwa negaranya sudah sangat siap menghadapi AEC di segala sektor khususnya sektor pendidikan.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Murid dan guru-guru di Thailand sudah diinformasikan sejak dini apa itu AEC begitu pula dengan lulusan sarjana, kami tahu kebutuhuan guru-guru, anggotanya apa yang menjadi kebutuhan dalam menghadapi pasar bebas, segala level, SMA, bachelor, pebisnis semua terlibat. Semuanya siap 100 persen," tegasnya, Selasa (23/09/2014).

Ia menegaskan bahwa dalam MEA, banyak negara anggota begitu juga ASEAN+3. Sehingga seluruh anak didik di Thailand, diwajibkan bisa menguasai seluruh bahasa negara anggota.

"Kami push bahkan asisten saya harus bisa Bahasa Indonesia, karena kita akan sangat mobile tanpa VISA, begitu pula masyarakat Indonesia harus bisa dong bahasa Thailand, Brunei, Malaysia, Vietnam, serta ASEAN +3 itu ada New Zealand, Jepang, China harus kaya akan pengetahuan bahasa," tegasnya.

Dalam dua tahun terakhir, lanjutnya, Thailand menggelar banyak kerjasama pendidikan dan budaya dengan Indonesia. Tak hanya pertukaran pelajar, tetapi keduanya bisa melamar atau masuk ke bidang industri atau kesenian dan budaya.

"Bagaimana pemerintahan Thailand juga bersedia membangun bisnis support center untuk serius menghadapi AEC. Karena itu kami pun akan menggelar pameran dan konferensi permesian dan pengerjaan logam terbesar se ASEAN Metalex 2014 di Bangkok 19-22 November sebagai perhelatan dunia industri Thailand dengan Indonesia menyambut AEC 2015," katanya.

Wakil Rektor Universitas Indonesia (UI) Bambang Wibawarta mengatakan Untuk mempersiapkan MEA 2015, anak muda harus memperkaya pengetahuan dan terbuka menerima serta mempelajari budaya untuk siap berkompetisi. Ketika jadi pemimpin, mereka sudah punya jaringan di universitas terbaik di kancah internasional.

"Memperbanyak referensi memperkaya pengetahuan untuk mudah berkompetisi. Mereka ini calon pemimpin bangsa sehingga saat nanti sudah jadi pemimpin, mereka telah mempunyai banyak networking," jelasnya.

(faj)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini