DAMPAK krisis Ebola membuat banyak pelaku wisata rugi. Seperti halnya kegiatan safari khas Afrika tak banyak diminati wisatawan.
Perusahaan berbasis Belanda Safari Bookings mengatakan lebih dari 500 operator tur ditanya mengenai pengaruh wabah Ebola yang kian mengkhawatirkan. Lebih dari setengahnya mengklaim bahwa pemesanan paket liburan safari Afrika turun 20 persen hingga 70 persen.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Dampak tersebut terlihat pada perkembangan bisnis safari di kawasan Afrika Timur daripada di Afrika Selatan yang lebih mengkhawatirkan wisatawan tentang keamanan serangan teroris, khususnya di Kenya.
"Ini adalah pukulan berat industri dan suaka margasatwa yang selalu mengandalkan pendapatan dari paket wisata," kata juru bicara perusahaan seperti dikutip Telegraph, Rabu (24/9/2014)
Padahal tidak semua wilayah suaka margasatwa terserang wabah Ebola. Hanya wilayah Liberia, Sierra Leone dan Guinea yang memiliki travel warning agar wisatawan tak melakukan perjalanan ke sana.
Namun Chris McIntyre dari Afrika Expert tidak percaya terhadap penurunan jumlah wisatawan atas keprihatinan kasus Ebola. Dia mengatakan perusahaannya tetap memiliki beberapa kriteria dari kekhawatiran calon wisatawan.
"Sering kali wisatawan memesan paket tur tanpa tahu letak geografis yang akan dikunjunginya. Seperti misalnya kelompok tur dari Brasil membatalkan perjalanan ke Namibia baru-baru ini," tutupnya.
(jjs)