Share

Industri Sumber Daya Alam Harus Ramah Lingkungan

Prabawati Sriningrum , Okezone · Rabu 24 September 2014 09:35 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 24 320 1043486 JXiF86HRfR.jpg Industri Sumber Daya Alam Harus Ramah Lingkungan (Ilustrasi: Reuters)
A A A

JAKARTA - Industri berbasis sumber daya alam di Indonesia seperti perkebunan kelapa sawit serta pulp dan kertas berada dalam situasi yang cukup krusial.

Pulp dan Kertas yang hingga saat ini notabenenya masih sangat dibutuhkan bagi kehidupan masyarakat dunia, membuat komoditas ini menjadi penyumbang devisa andalan Indonesia.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Dalam forum New York Declaration on Forests UN 2014 Climate Summit dihadiri oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono dan dibuka oleh Sekretaris Jendral PBB Ban Ki-moon, seluruh pemangku kepentingan kedua industri membicarakan deklarasi akan penerapan praktik agrobisnis.

“Deklarasi hari ini adalah penegasan kepada publik, khususnya di luar negeri seluruh pemangku kepentingan kedua industri dirasa harus menerapkan praktik agribisnis terbaik dan manajemen kehutanan berkelanjutan. Berkomitmen terhadap aspek praktik produksi, rantai pasokan hingga pengolahan yang berkelanjutan yang berbasis kehutanan dan perkebunan”, ujar Chairman Golden Agri Resources Ltd, Franky O. Widjaja dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Rabu (24/9/2014).

Dalam kesempatan terpisah, tercatat empat perusahaan perkebunan dan perdagangan minyak kelapa sawit di Indonesia menandatangani Indonesia Palm Oil Pledge, antara lain GAR, Asian Agri, Wilmar dan Cargill.

Bergabung dalam kegiatan Sustainable Development: The Indonesian Way of Doing Business in the New Millennium or Doing Business in Sustainable Indonesia yang diinisiasi oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia yang dihadiri Presiden RI, Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung, Menteri Perdagangan M. Lutfi, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Mahendra Siregar.

(rzy)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini