Share

Jokowi Harus Buktikan Bukan "Boneka" Partai

Dede Suryana , Okezone · Rabu 24 September 2014 08:44 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 24 339 1043469 1qD9xFvQA3.jpg Presiden terpilih Joko Widodo (Foto: Dok Okezone)
A A A

JAKARTA - Presiden terpilih, Joko Widodo, belum bisa keluar dari bayang-bayang Megawati Soekarnoputri. Kesan petugas, bahkan “boneka” partai masih melekat pada diri mantan Wali Kota Solo itu.

Padahal, setelah terpilih sebagai Presiden Jokowi diharapkan mampu bersikap dan mengambil keputusan sendiri tanpa menunggu perintah partai yang mengusungnya ke jabatan tertinggi.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

“Presiden punya hak prerogatif. Jangan sampai ada kesan Pak Jokowi bergerak tidak independen, disetir. Ini harus diyakinkan ke publik,” kata pengamat politik LIPI, Siti Zuhro kepada Okezone, Rabu (24/9/2014).

Kendati, kata Siti, tidak berarti Jokowi memutus hubungan dengan Megawati dan partai pengusung. Sebatas berkonsultasi untuk mengambil kebijakan strategis tetap dibenarkan, selama partai tidak ikut cawe-cawe dalam kebijakan pemerintah nantinya.

“Tapi kalau sejak awal sudah mendominasi, ini yang jadi pertanyaan publik,” ujarnya. Karena itu, Siti menyarankan agar Jokowi melembagakan Megawati dan tokoh-tokoh yang dianggapnya sebagai penasihat ke dalam wadah resmi seperti Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).

“Jokowi harus piawai meletakan diri. Jokowi harus punya posisi. Punya keleluasanya dalam memutuskan kebijakan termasuk memilih menteri-menterinya,” sambung Siti. Bila tetap berada di bawah bayang-bayang Mega, menurut Siti Jokowi akan menjadi bahan tertawaan.

(ded)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini