Share

Soal LCGC, Gaikindo Berharap Tetap Diajak Berdiskusi

Arief Aszhari, Okezone · Rabu 24 September 2014 10:17 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 24 52 1043480 JW3161Ja66.jpg F: Soal LCGC, Gaikindo Berharap Tetap Diajak Berdiskusi (Okezone)

JAKARTA- Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) masih memilih untuk menunggu terkait rencana presiden terpilih, Joko Widodo, yang ingin menghapus intensif pajak mobil murah ramah lingkungan (LCGC).

Namun sebagai asosiasi kendaraan di tanah Air, Gaikindo berharap masih dimintai masukan terkait kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan industri automotif nasional.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Paling penting gini, kami mengharapkan Gaikindo sebagai asosiasi kendaraan bermotor masih diminta masukan seperti yang dilakukan Kementerian Perindustrian yang cukup intensif selama ini mengenai kebijakan-kebijakan, program kami kedepan, atau pendalaman industri seperti apa," ujar Sudirman MR, Ketua Gaikindo, ketika ditanya oleh wartawan mengenai isu penghapusan intensif pajak LCGC di Booth Daihatsu IIMS, JIExpo, Kemayoran, jakarta Pusat.

Meskipun masih enggan berkomentar lebih banyak mengenai isu penghapusan intensif pajak LCGC, pria yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor (ADM) ini mengharapkan pemerintahan baru masih melakukan hal yang sama dengan terus menggandeng Gaikindo dalam menentukan kebijakan terkait industri automotif nasional.

"Jadi kami harapkan di pemerintahan baru juga melakukan hal seperti ini. Gaikindo diajak berdiskusi, sehingga kami bisa menyampaikan apa yang terjadi di pasar atau kemampuan kami seperti apa," tambahnya.

"Paling tidak, kita sudah melakukan investasi banyak, pendalaman yang cukup lama jadi tidak mungkin distop (menjual mobil murah) tetap dijual tapi konsumen yang harus menanggung pajak sepuluh persen. Saat ini kan konsumen yang diuntungkan dengan tidak membayar pajak barang mewah," pungkasnya.

(ian)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini