Share

Demo Ancam Laju Ekonomi Hong Kong

Martin Bagya Kertiyasa , Okezone · Rabu 01 Oktober 2014 05:12 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 30 213 1046399 kRJek8O7DE.jpg Demo di Hong Kong. (Foto: Reuters)
A A A

HONG KONG - Unjuk rasa di Hong Kong menjadi yang terburuk sejak China mengambil kembali kendali Hong Kong dari bekas koloni Inggris pada 1997. Lantas bagaimana dampaknya bagi perekonomian China.

"Hong Kong adalah kota yang sangat kecil, dan sangat tergantung pada sistem keuangan dan pasar keuangan untuk pendapatannya," tutur analis Sean Darby, seperti dilansir dari CNBC, Rabu (30/9/2014).

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Kekhawatiran akan protes dan kegiatan unjuk rasa ini, mulai menguras energi perekonomian jangka panjang, dan pada orang-orang menempatkan investasi ke dalam perekonomian," tambahnya.

Analis khawatir bahwa protes di Hong Kong akan meningkatkan persaingan investasi di China daratan. Pasalnya, industri jasa keuangan menyumbang 16 persen pada produk domestik bruto wilayah (PDB). 

Indeks Hang Sang turun 2,5 persen dalam perdagangan hariannya, dan menyentuh level terendah sejak Juli. Selain itu, dolar Hong Kong juga melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), dan memaksa otoritas moneter untuk meyakinkan pasar bahwa mereka siap untuk campur tangan untuk menjaga mata uangnya.

Meski demikian, terlepas dari protes tersebut, Hong Kong masih memiliki banyak likuiditas jangka panjang ke pasar Cina dan sistem keuangan.  "Akhirnya, semua akan menjadi bagian dari pasar Hong Kong, seperti pasar modal dimana semua sahamnya tercatat," tambahnya.

Selain itu, analis juga dampaknya ke beberapa sektor lantaran seperti barang-barang mewah, lantaran wisatawan China daratan yang semakin berkurang. Biasanya, wisatawan akan ke Hong Kong selama liburan Golden Week China, yang datang minggu pertama di bulan Oktober. Pasalnya, Pariwisata menyumbang hampir 5 persen dari PDB Hong Kong.

"Penjualan ritel Hong Kong akan menderita jika protes terus berlarut-larut. Meskipun terlalu dini bagi kita untuk meramalkan dampaknya saat libur nasional belum dimulai, tapi penjualan golden week kemungkinan akan berkontraksi tahun ini," kata analis ANZ dalam risetnya.

(mrt)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini