SETIAP desa memiliki ritual peninggalan nenek moyang. Misalnya, Desa Sarongge menganut ajaran nenek moyang Sunda berupa ritual Ngaruwat Cai.
Dalam rangkaian Festival Sarongge penduduk desa dan wisatawan berkumpul di satu tempat bernuansa kayu yang biasa disebut Saung Sarongge. Semua orang bersiap menantikan ritual mistis yang dipercayai warga sekitarnya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Sebelum dimulai para tokoh masyarakat berbusana pangsi lengkap dengan iket kepala. Mereka bersiap menjalankan ritual Ngaruwat Cai di hadapan masyarakat yang hadir di Saung Sarongge.
Di tengah ada dongdang berisikan hasil bumi, tumpeng, pohon kecil dan air. Di setiap sudut dongdang terdapat empat pohon ditanam di sesi berikutnya.
Sebagai pembuka, salah satu tokoh masyarakat mengenalkan dasar ritual Ngaruwat Cai dengan menggunakan bahasa Sunda. Semua wisatawan turut menyaksikan dengan seksama.
Ritual ini berjalan khidmat. Sampai di tengah acara, suasana memanas dan energi mistis merasuki salah satu tubuh sesepuh desa yang berubah menjadi roh nenek moyang.
Saat itu, sesepuh mengingatkan kepada masyarakat agar tidak melakukan perbuatan dosa seperti maksiat dan diminta terus menjaga lingkungan agar tak tercemar.
Setelah sesepuh sadar, ada pembacaan doa untuk mengakhiri ritual Ngaruwat Cai. Kemudian dongdang diarak keluar untuk melakukan penanaman pohon di sebuah bukit Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
“Tradisi yang melekat kami jaga salah satunya Ngaruwat Cai. Ritual ini dilestarikan keasliannya untuk mengingat jasa nenek moyang sampai titik darah penghabisan,” ucap Tokoh Masyarakat Sarongge Zainuddin kepada Okezone, usai acara ritual Ngaruwat Cai, di Saung Sarongge, Kampung Sarongge, Kecamatan Pacet, Cianjur, Jawa Barat, baru-baru ini
Dalam ritual ini dipercayai bahwa nenek moyang memberi amanat menjaga saluran air, lahan pertanian dan kehidupan kampungnya. Warga setempat merasa berdosa jika meninggalkan amanat yang ada.
(jjs)
