Share

Angka Kelahiran Diharapkan Turun 2,1 Persen

Helmi Ade Saputra, Jurnalis · Selasa 30 September 2014 13:37 WIB
$detail['images_title']
Angka Kelahiran Diharapkan Turun 2,1 Persen (Foto: Helmi/Okezone)

KELUARGA Berencana (KB) merupakan program yang dinilai paling efektif dalam mengendalikan laju pertumbuhan penduduk. Untuk mendukung keberhasilan program KB, maka pemakaian alat kontrasepsi pada pasangan suami-istri (Pasutri) sangat dibutuhkan.

Hal tersebut seperti disampaikan oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Prof. Dr. H. Fasli Jalal, Sp. GK, Ph.D. Dalam rangka memperingati Hari Kontrasepsi Dunia, Fasli Jalal mengatakan bahwa Indonesia pernah mencatatkan sejarah dunia dalam pelaksanaan Keluarga Berencana, karena angka kelahiran pada tahun 1970an hingga 2002 mengalami penurunan, yakni 5,7 menjadi 2,6 persen.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Penurunan tersebut karena memakai metode alat kontrasepsi yang cakupannya terus meningkat, 10 persen di tahun 70 menjadi lebih dari 50 persen pada tahun 2002," ujarnya pada Konferensi Pers Hari Kontrasepsi Sedunia 2014-Kontrasepsi Membantu Keluarga Merencanakan Masa Depan di Gedung Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (30/9/2014).

Karenanya, Fasli berharap angka kelahiran terus menurun menjadi 2,1 persen. Pasalnya, angka kelahiran tersebut dinilai ideal dalam laju pertumbuhan penduduk.

"Itu angka yang ideal, di mana pertumbuhan penduduk disebut seimbang. Jadi, angka orang yang lahir dan meninggal seimbang," tuturnya.

(fik)