Share

Pemakaian Kontrasepsi Jangka Panjang Masih Rendah

Helmi Ade Saputra, Jurnalis · Selasa 30 September 2014 18:17 WIB
$detail['images_title']
Pemakaian kontrasepsi jangka panjang masih rendah (Foto: Telegraph)

METODE Penggunaan Kontrasepsi Jangka Panjang (MPKJP) dinilai sebagai cara paling efektif untuk menekan laju pertumbuhan penduduk. Namun, edukasi mengenai pemakaian MPKJP di Indonesia masih menjadi masalah.

Ketua APCOC Indonesia, Prof. Dr. dr. Biran Affandi, SpOG(K) mengatakan bahwa bila dilihat dari survei pengetahuan tentang kontrasepsi sudah lebih dari 90 persen. Tetapi , tetapi yang memakainya hanya di bawah 60 persen. Oleh karena itu, menurut Prof Biran terdapat kesenjangan antara pengetahuan mengenai kontrasepsi dan pemakaiannya.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Ini tantangan untuk membuat komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE). Apa yang kita komunikasikan? kita komunikasikan bahwa tersedia berbagai ragam kontrasepsi yang dapat diperoleh di berbagai tempat seperti dokter dan klinik atau untuk masyarakat yang tidak mampu gratis," ujarnya pada Konferensi Pers Hari Kontrasepsi Sedunia 2014-Kontrasepsi Membantu Keluarga Merencanakan Masa Depan di Gedung Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (30/9/2014).

Selain itu, langkah berikutnya yang paling penting adalah edukasi penggunaan alat kontrasepsi. Menurut Prof Biran harus dilakukan juga edukasi kepada masyarakat bahwa pasangan suami-istri yang memiliki anak sedikit bisa mensekolahkan anak lebih berhasil. (Baca: Angka kelahiran diharapkan turun 2,1 persen)

"Kalau anak petani misalnya, mereka hanya akan memproduksi petani-petani baru dengan lahan yang lebih sempit, sulit mencetak anak-anak menjadi seorang profesor," tuturnya.

Oleh karena itu, penggunaan MPKJP di masyarakat sangat penting untuk menekan laju pertumbuhan penduduk, meskipun masih terdapat berbagai masalah. Hal tersebut seperti dikatakan oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Prof. Dr. H. Fasli Jalal, Sp. GK, Ph.D. Menurutnya masih banyak masyarakat yang memakai kontrasepsi jangka pendek seperti minum pil.

"Itu memang bagus, tetapi harus terus memastikan agar tidak putus pakai, sehingga masih mungkin terlewat. Oleh karena itu, masih lebih baik menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang seperti IUD dan spiral," tutupnya. (Baca: Edukasi alat kontrasepsi penting)

(fik)