Share

Kebiasaan Mendengkur, Seorang Dokter Operasi Sendiri

Erika Kurnia, Jurnalis · Selasa 30 September 2014 19:16 WIB
$detail['images_title']
Karena apnea, seorang dokter operasi sendiri (Foto: Dailymail)

SEORANG dokter mengaku telah berhasil melakukan operasi membantu menghilangkan kebiasaan mendengkurnya saat tidur. Dokter bernama Zhang Xiangmin ini percaya dengkurannya disebabkan apnea obstruktif, yaitu kondisi di mana tenggorokan sering menutup berulang kali saat tidur.

Mendengkur pada dasarnya terjadi ketika jalan napas terhalang sebagian. Dengkuran adalah suara yang dihasilkan oleh aliran udara yang melewati jaringan lunak di tenggorokan. Dalam kasus yang parah, saluran udara bisa menjadi benar-benar tertutup, napas dapat berhenti sampai sepuluh detik, sebelum otak menyadarkan tubuh untuk membuka jalan napas kembali.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Dalam percobaannya, dr. Xiangmin memasukkan dua pipa tipis melalui terowongan yang dibuat di bagian belakang lidahnya. Pada malam hari, dia menyangkutkan pipa tersebut ke giginya agar lidahnya tidak lemah dan menutup saluran pernapasan yang dapat menyebabkannya mendengkur.

Berbicara dalam sebuah konferensi pers di Changsha, Ibu Kota Provinsi Hunan China, dr. Xiangmin membagikan pengalaman suksesnya dalam menjalankan percobaan tersebut selama tiga bulan.

"Operasi tidak sama sekali memengaruhi fungsi berbicara dan makan, ini sangat aman," tuturnya, seperti dikutip dari Dailymail, Selasa (30/9/2014).

Apnea obstruktif atau obstructive sleep apnea adalah faktor risiko untuk beberapa kondisi kesehatan, seperti serangan jantung, stroke, tekanan darah tinggi, kelelahan, dan masalah berat badan.

Salah satu perawatan yang paling sukses untuk kondisi ini adalah masker Continuous Positive Airway Pressure (CPAP), sebuah alat yang dapat memberikan tekanan udara untuk menjaga saluran udara tetap terbuka selama tidur.

Dengan berbagai pertimbangan, tidak banyak orang yang suka memakai alat tersebut dan hanya setengah dari penderita yang menggukan perangkat CPAP secara teratur.

(fik)