Share

Proses Persalinan di Desa, Bidan Dibantu Dukun

Helmi Ade Saputra, Jurnalis · Selasa 30 September 2014 21:30 WIB
$detail['images_title']
Angka kematian tinggi karena persalinan dilakukan dukun (Foto: Helmi/Okezone)

ANGKA kematian ibu (AKI) di Indonesia masih cukup tinggi, yakni 359/100.000 kelahiran hidup. Kondisi ini ditenggarai karena banyak ibu hamil yang tidak menggunakan fasilitas kesehatan saat bersalin, terutama mereka yang tinggal di desa.

Padahal, sudah terdapat kebijakan dari Menteri Kesehatan yang mengatakan bahwa di setiap desa harus terdapat bidan. Tujuan dari kebijakan tersebut untuk memperdekat akses pelayanan kesehatan pada ibu hamil dalam melakukan proses persalinan.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Masih ada kurang lebih 18 persen persalinan yang masih ditolong oleh dukun. Nah, ini tantangan terberat bagi bidan-bidan, terutama yang ada di desa," jelas Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Dr Emi Nurjasmi kepada Okezone di Gedung Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (30/9/2014).

"Tantangannya adalah bagaimana bisa merangkul dan mengajak dukun bekerja sama, sehingga semua proses persalinan tidak lagi ditolong oleh dukun sendiri," tambahnya.

Menurut Emi Nurjasmi, dari beberapa daerah pelaksanaannya memang sudah cukup bagus karena mengambil kebijakan melalui Peraturan Daerah Kemitraan Bidan dan Dukun. Dengan kebijakan dari Perda tersebut, seorang dukun tidak boleh menolong persalinan sendiri tetapi harus bekerja sama dengan bidan.

"Begitu juga dengan bidan di daerah tertentu, kalau di sana ada dukun, bidan tersebut bisa memanfaatkan dukun untuk membantu dalam pertolongan persalinan," tutupnya.

(fik)