DATA terakhir angka kematian ibu (AKI) di Indonesia menunjukkan 359/100.000 kelahiran hidup. Data tersebut sempat dipertanyakan kevalidannya, termasuk dari Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Dr Emi Nurjasmi, M.Kes.
Emi Nurjasmi mengaku sangat kaget dengan peningkatan angka kematian ibu karena sebelum 2012, angkanya tidak setinggi itu. Terlebih lagi, menurut Emi, cakupan bidan di berbagai fasilitas-fasilitas kesehatan semakin besar.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Kami bidan sedikit kaget dan bingung. Padahal, kami merasa bidan-bidan di fasilitas, baik milik pemerintah, swasta, maupun praktek mandiri cakupannya semakin besar, tetapi kenapa AKI masih meningkat, sehingga itu menjadi tanda tanya," ucapnya di Gedung Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (30/9/2014).
Namun, menurut Emi Nurjasmi, apa pun penyebabnya, data peningkatan AKI tersebut sudah di-publish ke masyarakat. Karenanya, para bidan diharapkan terus termotivasi memberikan pelayanan maksimal ke masyarakat, terlebih mereka merupakan garda terdepan dalam pelayanan masyarakat.
"Kami punya potensi akan hal itu. Jadi, motivasi kami tentu semua perempuan di Indonesia bisa kita layani. Selain itu, kita juga punya tujuan bagaimana angka kematian ibu dan kesakitan pascanifas bisa dikurangi, tentu apabila menggunakan fasilitas pelayanan yang sesuai," tutupnya.
(fik)