Share

Belajar Sejarah Lebih Asyik Lewat Foto

Rifa Nadia Nurfuadah , Okezone · Selasa 30 September 2014 15:09 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 30 560 1046273 sflNe3707w.jpg Arsip foto bisa membuat sesi belajar sejarah lebih menyenangkan dan tidak membosankan. (Foto: dok. Unnes)
A A A

JAKARTA - Banyak pelajar menganggap sejarah sebagai ilmu yang abstrak dan membosankan. Padahal, ada cara sederhana yang bisa membuat sesi pelajaran sejarah lebih asyik.

Menurut dosen jurusan sejarah di Universitas Negeri Semarang (Unnes) Tsabit Adzinar Ahmad, para guru sejarah bisa memanfaatkan foto sebagai media pembelajaran. Sebab, makna dalam sebuah foto lebih banyak ketimbang ribuan kata.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Selain itu, foto juga mampu menunjukkan sesuatu secara konkret, ketimbang konsep-konsep abstrak tentang sejarah.

"Dengan arsip foto sejarah, siswa menjadi lebih tertarik karena apa yang dipelajarinya konkret tersaji di hadapan mereka. Sehingga, guru sejarah akan lebih mudah untuk menjelaskan konsep-konsep yang sifatnnya abstrak," ujar Tsabit, seperti disitat dari laman Unnes, Selasa (30/9/2014).

Tsabit pun membagi kiat memanfaatkan media arsip foto dalam pembelajaran sejarah kepada puluhan guru sejarah SMA se-Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Peserta pelatihan juga diajak melihat arsip foto-foto Banjarnegara pada masa kolonial dan praktik membuat media arsip foto yang dapat diunduh dari penyedia arsip foto daring.

Dosen Jurusan Sejarah Unnes lainnya, Andy Suryadi, mengimbuhkan, arsip foto tersebut dapat digunakan siswa untuk membandingkan kondisi Banjarnegara pada masa kolonial dengan kondisi saat ini. Dari perbandingan itu, para siswa pun dapat memberi penilaian obyektif. Misalnya, kata Andy, apakah masa kolonial lebih baik atau lebih buruk dari masa sekarang.

"Dari segi bangunan dan keteraturan tata kota, mungkin lebih baik pada saat koonial karena beberapa bangunan hingga kini masih terlihat utuh," tutur Andy.

Sementara itu, menurut Guru Sejarah SMAN 1 Sigaluh, Sri Utari, langkah guru membawa arsip foto ke dalam kelas juga merupakan satu metode pembelajaran dalam membangun kesadaran siswa akan pentingnya arsip. Sri berniat menugaskan siswanya membuat foto di lingkungan mereka dengan melihat acuan foto pada masa kolonial.

"Mereka pasti akan takjub dengan perbedaannya. Hasil fotonya dapat dijadikan sebagai arsip lanjutan untuk masa yang akan datang," kata ketua panitia pelatihan tersebut.

(rfa)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini