JAKARTA - Indonesia memang memiliki kondisi perekonomian yang lebih baik dari waktu ke waktu. Sayangnya, kondisi perekonomian ini tidak cukup kuat untuk menahan arus dana asing yang keluar.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo mengungkapkan, dana asing bisa saja keluar jika bank sentral Amerika Serikat (AS) the Fed, menaikkan suku bunga acuannya. Dia menilai, paling tidak ada empat sumber kerentanan dalam perekonomian Indonesia.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Pertama yakni transaksi berjalan Indonesia yang saat ini masih mengalami defisit," kata dia di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (1/10/2014).
Selain itu, dia menyoroti masalah utang yang dinilai sudah cukup tinggi. "Utang eksternal sudah 31 persen dari Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB)," tambah dia.
Sementara yang ketiga, adalah nasalah inflasi yang masih rentan melonjak. Dia menambahkan, memang saat ini inflasi masih stabil di 4 persen. "Tapi dengan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM), inflasi akan melonjak tinggi," tutur dia.
Sedangkan masalah yang terakhir, yakni dari fiskal Indonesia yang masih belum stabil. Dia menjelaskan, saat ini primary balance Indonesia memang masih negatif.
"Untuk APBN memang menggunakan penerimaan negara, tapi karena lebih kecil, jadi pakai utang. Jadi untuk bayar bunga, sudah pakai penarikan pokok," tukas dia
(wdi)
