Share

Keuntungan Bea Masuk 125%, Impor Mobil Diperbolehkan

Dani Jumadil Akhir , Okezone · Rabu 01 Oktober 2014 18:19 WIB
https: img.okezone.com content 2014 10 01 320 1046989 2pBWhUhTJS.jpg Keuntungan Bea Masuk 125%, Impor Mobil Diperbolehkan (Ilustrasi: Reuters)
A A A

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2014 mengalami defisit sebesar USD318,1 juta. Faktor utama lebih karena impor minyak, namun defisit ini juga di sumbang dari impor mobil dari Thailand.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Partogi Pangaribuan menyebut, permasalahan impor mobil saat ini diperbolehkan karena mengacu peraturan yang sudah ada serta adanya keuntungan yang diraih dari bea masuk.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Kita sekarang malah juga mau ekspor mobil. Tapi ada keuntungan dari bea masuk, hampir 125 persen. Sepanjang mereka bayar bea masuk yang 125 persen. Sampai saat ini masih diperbolehkan," ucap Partogi di kantor Kemenko, Jakarta, Rabu (1/10/2014).

Partogi menambahkan, hal-hal seperti perpindahan basis produksi dari Thailand ke Indonesia akan dipikirkan, namun jika masih ada peraturan bea masuk yang 125 persen tentu ada pertimbangan lain.

"Ya sampai saat ini masih peraturan lama bahwa memang impor mobil masih diperbolehkan sepanjang bayar bea masuk. lagi pula sudah dinaikkan PPNBM-nya dengan bea masuk hampir 125 persen. Saya rasa ada penerimaan dari sektor lain keuangan," paparnya.

Terkait defisit neraca perdagangan, kata Partogi merupakan konsekuensi dari sistem perdagangan internasional.

"Ya itu memang sudah konsekuensi dari suatu perdagangan, kita juga ekspor ke mereka juga. Jadi secara total dilihat juga perdagangan negara, jangan dari satu sisi dari kita rugi," pungkasnya.

(rzk)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini