SINGAPURA - Harga perumahan di Singapura terus mengalami penurunan empat kuartal berturut-turut. Bahkan, penurunan ini merupakan penurunan terpanjang dalam lima tahun, sebagai akibat kebijakan pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah untuk mendinginkan pasar properti Singapura.
"Pembatasan tersebut berdampak pada harga. Kebijakan tersebut membuat pasar properti Singapura akan tertekan tahun ini," kata Direktur perusahaan konsultan real estat Chesterton Singapura, Donald Han yang dilansir dari Bloomberg, Rabu (1/10/2014).
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk mengendalikan nilai properti telah menyebabkan penurunan harga dan permintaan terhadap properti di Singapura. Bahkan, menurut data dari badan perumahan Singapura, Agustus merupakan level terendah dari penjualan properti di Singapura karena sedikitnya jumlah pengembang yang menawarkan proyeknya.
Sementara itu, pada kuartal ketiga harga apartemen di Singapura sempat turun 0,9 persen di beberapa kawasan premium di Singapura, setelah tiga bulan sebelumnya juga jatuh di angka 1,5 persen. Sementar it harga apartemen yang ada di pinggiran kota turun 0,2 persen, dan di kawasan bisnis juga turun 0,1 persen.
(wdi)