KLUNGKUNG - Berdalih untuk pemerataan pendidikan, Bupati Klungkung Nyoman Suwirta memutasi ratusan guru teladan ke daerah terpencil di kampung halamannya. Mereka dikirim ke Pulau Nusa Penida.
Kebijakan bupati itu menuai kekecewaan para guru SD hingga SMK yang umumnya keberatan karena dimutasi ke Kecamatan Nusa Penida. Ketika pengumuman nama-nama guru yang mutasi dipasang di kantor bupati, kemarin, ribuan guru meninggalkan sekolahnya. Mereka ingin memastikan apakah masuk dalam gerbong mutasi.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Saya masuk mutasi ke daerah terpencil Nusa Penida, padahal saya sudah mengabdi cukup lama," aku seorang guru yang menolak disebutkan namanya di Wantilan, Kantor Dinas Dikpora, Klungkung.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Klungkung, Nyoman Mudirta membenarkan jika mutasi besar-besaran itu sepenuhnya perintah bupati. Langkah itu merupakan jawaban atas ketimpangan yang terjadi di dunia pendidikan di Klungkung. Sebab, pendidikan di daerah terpencil tertinggal jauh dibandingkan di kota.
"Ini sejalan dengan program pemerataan pendidikan yang dicanangkan pemerintah Provinsi Bali," sambungnya.
Mudirta mengimbuhkan, kebijakan mutasi ke pulau terpencil itu akan meningkatan mutu pendidikan di Nusa Penida yang sangat jauh terbelakang dibanding daerah lainnya di Klukung. Dia menepis tudingan jika kebijakan itu dikaitkan dengan kepentingan bupati yang berasal dari Nusa Penida.
"Setiap tahun program ini dan sekarang lebih ditingkatkan jumlahnya," sebut dia.
Tercatat jumlah guru di Klungkung mencapai 2.991 orang. Ratusan di antaranya terkena mutasi ke Nusa Penida.
(rfa)
