JAKARTA - Kemampuan pelajar Indonesia di bidang matematika dan sains masih sangat rendah bila dibandingkan dengan negara lain. Hal ini terlihat dalam setidaknya dalam dua studi tentang kemampuan remaja dunia dalam bidang tersebut.
Pada acara Peluncuran Science, Math, Art, Engineering and Technology (SMART) Lab di kampus Universitas Siswa Bangsa Internasional (USBI), baru-baru ini, Asisten Deputi Urusan Pendidikan Dasar, Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kemenko Kesra) Dr. Femmy Kartika Putri mengatakan, peringkat pendidikan Indonesia di bidang matematika dan sains menempati urutan ke-64 dari 65 negara. Ini merupakan laporan studi Programme for International Student Assessment (PISA) 2012.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Studi lain juga menunjukkan Indonesia berada pada tingkat 38 dan 40 dari 42 negara dalam kemampuan pemahaman matematika dan sains untuk pelajar kelas VIII. Peringkat ini dikeluarkan oleh Trends in International Mathematics and Science and Study (TIMMS) pada 2011," ujar Femmy.
Keahlian yang belum memadai dan minimnya minat tenaga pendidik dalam mengajar science, technology, engineering and math (STEM), kata Femmy, menjadi penyebab rendahnya kemampuan belajar Indonesia untuk berprestasi pada bidang ini. Dia berharap, keberadaan SMART Lab dapat mendorong meningkatnya peringkat kemampuan sains pelajar Indonesia di tingkat dunia.
"Sebab, prestasi siswa Indonesia di bidang ini pada tingkat internasional sebenarnya meningkat," tutur Femmy.
Femmy menilai, program SMART Lab mampu mendukung implementasi Kurikulum 2013 khususnya pada bidang STEM di tingkat SMA. Dengan demikian, kegiatan belajar mengajar pun jadi lebih kreatif dan inovatif.
"Semoga program SMART Lab ini segera mendapatkan dukungan pihak-pihak terkait, sehingga pemerintah kota lain bisa menyusul dan dapat meningkatkan peringkat anak didik Indonesia," ungkapnya.
(rfa)