Share

Wamen ESDM Ungkapkan Pentingnya Hari Pertambangan

Hendra Kusuma , Okezone · Kamis 02 Oktober 2014 10:04 WIB
https: img.okezone.com content 2014 10 02 19 1047204 u0HRqNQ8vC.jpg Wamen ESDM Ungkapkan Pentingnya Hari Pertambangan (Susilo Siswoutomo: Okezone)
A A A

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) saat ini tengah merayakan hari jadi Pertambangan dan Energi yang ke-69. Di mana, perayaan tersebut dilakukan dengan menggelar upacara dan pameran dari beberapa perusahaan energi di Indonesia.

Wakil Menteri ESDM, Susilo Siswoutomo dalam sambutannnya mengatakan, hari pertambangan dan energi merupakan hari yang penting bagi para pekerja di sektor tersebut.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Di situ termakna pengorbanan, tanpa pamrih ikhlas untuk negara, karena berdasarkan instruksi kemerdekaan. Merupakan satu-satunya kita bebas," kata Susilo di Kantornya, Jakarta, Kamis (2/10/2014).

Susilo melanjutkan, banyak pekerja di sektor tambang yang mengorbankan seluruhnya termasuk nyawanya demi negara yang menciptakan ketahanan dan kemandirian energi nasional untuk kesejahteraan.

"Yang kita hadapi saat ini, ini tantangan Bukan main. Tuntutan masyarakat dan negara terhadap kita, kinerja disorot, dipelototin. Di bahas dimana-mana, di talkshow, TV, DPR. Karena energi dan SDM ini merupakan hajat hidup rakyat Indonesia," tambahnya.

Susilo menyebutkan, tantangan yang berat saat ini tengah adalah mengenai penyelesaian 4.500 IUP meskipun pemerintah telah bekerja secara maksimal.

"Minerba tantangan bukan main, ada 4.500 IUP. Susah, kalang kabut, menyelesaikan renegosiasi. Mungkin kita akan capai tapi tidak semua, tapi that's it sudah maksimal. Ini semua memerlukan persamaan, enggak cukup hanya tema," ungkapnya.

Tidak hanya itu, Susilo menuturkan sektor minerba telah mencatatkan pendapatan Rp100 triliun yang ditujukan untuk negara. Bahkan, Susilo mengungkapkan untuk mencapai pendapatan sekira Rp300 triliun sampai Rp400 triliun di sektor minerba tidaklah sulit.

"Migas, kalau dilakukan dengan keras, permudah perizinan, permudah approval, permudah birokrasi, percepat birokrasi. Saya enggak pingin SKK migas, BPH migas tidak sinkron. Ini harapan," tutupnya.

(rzy)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini