JAKARTA – Pihak Kementerian ESDM sangat menyetujui kebijakan yang akan dilakukan pemerintah baru yang ingin menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi sebesar Rp3.000 per liter pada November 2014.
"Tentunya dari ESDM dari awal apakah pemerintah, no satu kita sepakat BBM subsidi harus dikurangi," kata Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Susilo Siswoutomo di Kantornya, Jakarta, Kamis (2/10/2014).
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Susilo menjelaskan, pengurangan subsidi memang harus segera dilakukan, mengingat besaran angka subsidi yang sudah di atas Rp300 triliunan dengan komposisi hampir Rp1 triliun per harinya.
Tidak hanya itu, kenaikan harga BBM subsidi juga dirasa sangat perlu, lantaran untuk membasmi aksi penyelewengan atau penimbunan BBM subsidi yang kerap terjadi.
"Penyelewengan kan karena disparitas harga tinggi, mau diapain aja susah, karena tidak ada payung hukumnya," tambahnya.
Bahkan, Susilo berharap pengurangan subsidi BBM dapat dilakukan tidak hanya dengan menaikan harga BBM sebesar Rp3.000 per liter, melainkan dapat langsung dikurangi kuotanya sebesar 30 persen.
"Kalau subsidi BBM dikurangi 30 persen dapat Rp150 triliun, bayangkan infrastruktur apa saja yang bisa dibangun, seperti rel kereta double track bisa, bikin pelabuhan kita gak bisa hutang dari situ aja," tutupnya.
(rzy)
