JAKARTA - Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Joko Widodo-Jusuf Kalla telah melontarkan wacana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi sebesar Rp3.000 per liter yang akan diterapkan pada November 2014.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Susilo Siswoutomo menuturkan, pemerintah pada dasarnya sepakat dengan keputusan yang akan ditempuh pemerintahan baru tersebut. Namun, Susilo berharap, untuk langkah ke depan seharusnya pemberian subsidi kepada masyarakat jangan berbentuk barang lagi.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Subsidi itu baiknya langsung kepada orang, jangan berbentuk barang," kata Susilo di Kantornya, Jakarta, Kamis (2/10/2014).
Tidak hanya itu, Susilo menjelaskan, dengan pengalihan subsidi tersebut anggaran subsidi sebagian nantinya dapat dialihkan untuk infrastruktur.
Susilo mengaku untuk dijalankan atau tidaknya harapan tersebut tergantung keputusan pemerintahan baru. Namun, mengenai kenaikan harga BBM subsidi pada dasarnya sepakat untuk dijalankan.
"Kenyataannya semua sudah sepakat, caranya banyak, itu kesepakatan presiden dan kabinet yang baru, yang jelas untuk membangun infrastruktur," pungkasnya
(rzy)