Share

Hadapi MEA, Ini Pesan HIPMI Bagi Pemerintah

Marieska Harya Virdhani , Okezone · Kamis 02 Oktober 2014 21:25 WIB
https: img.okezone.com content 2014 10 02 320 1047529 ESlAcpoG6n.jpg Hadapi MEA, Ini Pesan HIPMI Bagi Pemerintah (Ilustrasi: Reuters)
A A A

DEPOK - Indonesia bersiap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Salah satunya penguatan SDM yang berdaya saing, peningkatan produktivitas dan lainnya.

Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Depok Mustopa Dwi Putro menilai ,pemerintah harus memberikan proteksi bagi pengusaha lokal maupun masyarakat secara umum. Diantaranya dalam pengurusan perizinan agar dipermudah dan tak berbelit-belit.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Pasalnya, proses itu menambah biaya lain dan menjadikan barang mahal. Kita hanya jadi pasar, kalau tidak kuat bersaing. Untuk itu, dalam menghadapi MEA perlu dukungan dari Pemerintah seperti memangkas perizinan, membantu akses dan infrastruktur," paparnya di Depok, Kamis (02/10/2014).

Menurutnya, perlu di waspadai saat Indonesia menjadi perlintasan ekonomi antar negara ASEAN dengan mobilitas arus lalu lintas negara yang tinggi. Untuk itu, pengusaha lokal harus dipersiapkan.

Terlebih lagi, berdasarkan Survey Asean menyebutkan bahwa Indonesia dalam indeks rasio akumulasi kenaikan gaji di Asean menduduki peringkat ke-4. Sedangkan, dalam tingkat produktivitas berada di peringkat kedua paling rendah.

"Tidak heran, bila banyak pabrik pindah ke Thailand, Vietnam dan lainnya. Sebab, di sana gaji murah dan stabilitas terjaga," tandasnya.

Ia mengungkapkan, banyak faktor yang menyebabkan hal itu seperti dunia perbankan dengan suku bunga tinggi, manajerial UKM, kemacetan dan sebagainya. Selain itu, menyangkut etos kerja masyarakat yang perlu dibenahi.

"Kita masih menjadi pasar potensial. Salah satu caranya hanya melalui peningkatan kompetensi dan kualitas SDM. Saat ini, Pemerintah mulai melakukan sertifikasi 100 lebih unit melalui Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Dengan kata lain, profesi akan mendapatkan sertifikasi," tandasnya.

(rzk)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini