Share

Pakai dan Pelajari Batik Nasional, Yuk!

Rifa Nadia Nurfuadah , Okezone · Kamis 02 Oktober 2014 12:16 WIB
https: img.okezone.com content 2014 10 02 373 1047269 ZBciZZD1qu.jpg Hari ini sebagian besar masyarakat Indonesia mengenakan batik sebagai bagian peringatan Hari Batik Nasional. (Foto: dok. Okezone)
A A A

JAKARTA -  Hari ini sebagian besar masyarakat Indonesia mengenakan batik sebagai bagian peringatan Hari Batik Nasional. Mahasiswa pun enggak mau ketinggalan.

Ahmad Subagia, misalnya, mengenakan batik ke kampusnya. Menurut mahasiswa Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) ini, dengan mengenakan batik, berarti kita menunjukkan rasa cinta ke budaya sendiri.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Selain itu, pakai batik di Hari Batik Nasional juga penegasan bahwa batik adalah milik Indonesia. Apalagi dulu batik juga pernah diakui negara lain," kata Gia, demikian dia biasa disapa, ketika berbincang dengan Okezone, Kamis (2/10/2014).

Gia menilai, anak muda Indonesia tidak boleh malu mengenakan batik. Sebab, ini merupakan upaya melestarikan budaya Tanah Air.

"Kalau anak muda yang pakai batik akan lebih kelihatan. Soalnya, orang tua pakai batik kan sudah biasa," imbuh mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi itu.

Pernyataan Gia disepakati Rizki Ageng Mardikawati. Mahasiswi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini menilai, Hari Batik Nasional menjadi momen pengingat bahwa batik adalah milik dan ciri khas Indonesia.

"Hari Batik Nasional seharusnya bisa membuat semangat anak muda memakai batik bertambah. Kalau bukan kita yang melestarikan, siapa lagi?" tutur Rizki.

Sementara itu, menurut Randy Frans Fela, seharusnya tidak hanya semangat mengenakan batik yang bertambah; tetapi juga semangat mengenal dan mempelajari batik sebagai identitas bangsa.

Sebab, batik Indonesia ada banyak macamnya. Begitu pula dari segi motif, ada ciri khas di tiap daerah. 

"Banyak orang masih menganggap batik itu monopoli Jawa. Padahal daerah lain juga memiliki batik. Sebaiknya batik ini enggak jadi paradigma per daerah dan benar-benar menjadi identitas nasional," imbuh mahasiswa Jurusan Teknik Fisika di Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.

Semangat mengenakan batik di Hari Batik Nasional juga dirasakan Riris Ayu S. Gadis yang menempuh studi di London School of Public Relations ini mengaku bangga mengenakan batik.

"Saya suka mengenakan rok batik yang dipadu dengan kaos. Anak muda Indonesia juga ikutan pakai batik, dong. Masa enggak mau, sih, berpartisipasi pakai batik untuk sehari aja?" ujar Riris.

(rfa)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini