Share

Cara Lain untuk Promosikan Indonesia

Margaret Puspitarini , Okezone · Kamis 02 Oktober 2014 19:31 WIB
https: img.okezone.com content 2014 10 02 373 1047517 HKknMyFgjS.jpg Nation branding sebuah negara tidak bisa terbatas pada sektor pariwisata saja.(Foto: dok. Okezone)
A A A

JAKARTA - Pariwisata merupakan salah satu cara untuk mengenalkan sebuah negara. Namun, nation branding sebuah negara tidak bisa terbatas pada sektor pariwisata saja.

Pendapat tersebut diungkapkan Deputy General Manager DM ID Galih Rangha dalam kuliah umum bertajuk "Building the Nation through Branding" di hadapan para mahasiswa Desain Komunikasi Visual Universitas Bina Nusantara (Binus). Dia menyebut, Indonesia memiliki banyak sektor sebagai nation branding.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Dalam membangun brand, tidak cukup hanya lewat pariwisata. Setiap negara punya identitas unik yang membuat mereka berbeda. Namun dalam mengembangkan brand harus memiliki tiga prinsip utama, yaitu konsisten, relevansi, dan simple," kata Galih di Kampus Binus Kemanggisan, Jakarta Barat, Kamis (2/10/2014).

Dia menyebut, membangun nation branding Indonesia merupakan tugas kaum muda. Untuk itu, mereka harus memperhatikan empat pilar, yakni investasi, produk dan pelayanan, pariwisata, dan terakhir mengenai aspek orang dan kemampuan mereka.  Keempat pilar tersebut, lanjutnya, tidak akan berhasil kalau kita tidak melakukan sesuatu.

Menurut Galih, Indonesia punya banyak potensi untuk sebagai nation branding yang dapat menarik perhatian dunia internasional. Sayang, seluruh stakeholder di Indonesia belum satu suara dalam mengampanyekan nation branding tersebut.

"Kurangnya di Indonesia tidak bisa satu bahasa. Masing-masing kementerian punya kampanye sendiri. Gerakannya bagus tapi secara negara masih kurang. Batu besar dari pemerintah atau birokrasi. Semuanya harus tahu pariwisata atau industri kreatif apa yang ingin dikomunikasikan sebagai nation branding," imbuhnya.

Galih menambahkan, kegiatan DM ID untuk berbagi pengalaman kepada mahasiswa merupakan kegiatan perdana. Namun, dia menegaskan jika kegiatan serupa akan kembali digelar pada tahun depan dengan tema berbeda.

"Ini event pertama. Tujuannya membantu mahasiswa untuk memahami tentang branding. Tidak hanya di Binus tapi juga di Prasetiya Mulya Business School (Prasmul), Universitas Indonesia (UI), Universitas Maranatha Bandung, Universitas Kristen Petra Surabaya, dan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Tahun depan akan ada lagi dengan tema berubah," tutur Galih.

(rfa)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini