JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk, mengatakan penghapusan subsidi untuk rumah tapak tidak akan mempengaruhi pertumbuhan kredit pemillikan rumah (KPR) dari perseroan.
"Kalau masyarakat memang butuh maka ada atau tidak subsidi maka rumah akan tetap dibeli. Perkiraan backlog (selisih kebutuhan dan ketersedian) rumah 15 juta unit," papar Direktur Utama BTN, Maryono saat ditemui di Kantor BTN, Kamis (2/10/2014).
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Menurut dia, masyarakat akan tetap mencari rumah tanpa subsidi sehingga kredit perumahan akan tetap diminati.
"Saat ini sudah 55 persen kredit perumahan tanpa subsidi," tambah dia.
Lebih lanjut dia mengatakan, perpindahan nasabah menuju kredit tanpa subsidi membuat BTN berencana menurunkan suku bunga kredit. Hal itu dilakukan sebagai strategi untuk menghindari kredit macet yang meninggi.
"Suku bunganya jangan terlalu tinggi. Berikan fixed bunga selama lima tahun," tukasnya.
(wdi)
