SEKARANG ini banyak tempat umum atau rumah yang menyediakan toilet duduk daripada jongkok. Padahal dari segi kesehatan, banyak bukti yang menunjukkan negatif dari penggunaan toilet duduk ini.
Toilet duduk termasuk teknologi modern yang pertama kali ditemukan pada abad ke-19. Seperti dilansir dari Cracked, kebiasaan menggunakan toilet duduk masuk dalam hal yang selama ini salah dilakukan banyak orang.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya
Kini, banyak ahli yang meresahkan toilet duduk sebagai penyebab maraknya penyakit yang berhubungan dengan sistem pencernaan dan alat kelamin. Berbagai penyakit mulai dari wasir hingga penyakit divertikular (gangguan di usus besar yang menyebabkan masalah seperti kembung, angin, diare, sembelit, dan lainnya) cukup banyak terjadi di belahan dunia di mana toilet duduk banyak digunakan.
Sebuah studi pada 2003 mengamati 28 orang yang membuang kotoran dalam tiga posisi; duduk di toilet tinggi, duduk di toilet yang lebih rendah dari kursi duduk pada umumnya, dan posisi jongkok. Peneliti menemukan bahwa BAB yang dilakukan dengan posisi jongkok dapat dilakukan dengan lebih mudah dan cepat.
"Ketika berada dalam posisi duduk atau berdiri, Anda membentuk sudut antara titik di mana kotoran berada dan titik di mana kotoran harus keluar. Saat kita berdiri atau duduk, ada otot yang dapat memperketat jalur keluarnya kotoran. Sementara itu, posisi berjongkok meluruskan sudut tersebut dan menghapus hambatan tersebut,” kata seorang ahli proktologis.
(fik)