Share

Bocah Gemar Memancing Itu Kini Jadi Presiden

Bramantyo , Okezone · Senin 20 Oktober 2014 11:07 WIB
https: img.okezone.com content 2014 10 19 337 1054208 Yj4FUGREE6.jpg Bocah Gemar Memancing Itu Kini Jadi Presiden
A A A

SOLO- Lantunan ayat-ayat suci Alquran terdengar dari kediaman Ibunda Presiden Terpilih Joko Widodo (Jokowi), Sudjiatmi Notomiharjo, di Jalan Pleret Raya Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah. Tampak ibu-ibu pengajian yang berasal dari lingkungan Ibunda Jokowi tinggal khusuk melantunkan ayat-ayat suci.

Menjelang pelantikan Jokowi sebagai Presiden RI ke-7, selama sembilan hari keluarga besar menggelar pengajian secara rutin dibeberapa pondok pesantren dan diakhiri di kediaman Ibunda Jokowi. Pengajian itu sebagai wujud rasa bersyukur keluarga besar terhadap karunia yang diberikan dengan terpilihnya Jokowi sebagai orang nomor satu di negeri ini.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Hanya saja, sejak Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan yang diajukan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa kediaman pribadi Jokowi dan sang ibu mendapat penjagaan ketat, sehingga untuk mewawancarai ibunda Jokowi tak semudah dahulu sewaktu masih menjadi Wali Kota Surakarta.

Sementara kediaman keluarga besar Jokowi di Dusun Kauman, Desa Kragen, Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah terlihat sepi. Tak ada aktivitas menonjol di kediaman adik kandung ayah Jokowi, Heru Purnomo itu.

"Ya beginilah kehidupan kami, biasa-biasa saja. Tak ada yang berubah. Yang mau dilantik itu kan Jokowi, bukan kami. Tapi terus terang kami ikut senang akhirnya Jokowi bisa terpilih jadi Presiden," papar Heru mengawali ceritanya saat ditemui Okezone di kediamannya, beberapa waktu lalu.

Sejak mantan Wali Kota Surakarta itu resmi mendaftarkan diri dalam perebutan kursi presiden bersama Jusuf Kalla, nama Dusun Kauman, Desa Kragen, Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah, tiba-tiba menjadi terkenal. Hal itu setelah publik mengetahui bila ternyata Jokowi berasal dari desa tersebut.

Sebelumnya, dusun yang terletak di desa kecil yang berjarak 25 Km dari pusat Kota Karanganyar atau 15 Km dari Kota Solo itu tak banyak yang mengenalnya. Begitupula dengan mayoritas masyarakat selama ini hanya mengetahui kehidupan presiden terpilih saat dewasa hingga karirnya di dunia politik. Namun, ternyata publik belum banyak yang mengetahui kehidupaan keluarga mantan wali kota Surakarta itu sebenarnya.

Saat Jokowi masih kecil, ungkap Heru, mantan Gubenur DKI Jakarta itu sangat gemar menghabiskan waktu dengan memancing. Sepulang dari sekolah, masih menggunakan seragam Sekolah Dasar (SD), Jokowi kerap menghampiri dirinya untuk pergi memancing.

Maklum, antara dia dan Jokowi usianya hanya terpaut tiga tahun. Sehingga, meskipun dirinya adik dari ayah Jokowi yang paling bungsu, bisa dikatakan, dialah yang paling dekat dengan Jokowi.

"Si Joko kui bar muleh sekolah ijek nganggo seragam mesti mrene nganggo pit ontel ngajak mancing (Joko itu habis pulang sekolah masih pakai seragam selalu datang ke sini pakai sepeda angin mengajak mancing)," papar Heru sambil tertawa mengingat kenangan dirinya saat masih kecil bersama Jokowi.

Baru sejak Jokowi beranjak SMP hingga kuliah, antara dia dan Jokowi sudah tak bermain bersama. Kalaupun ketemu, itupun saat jelang bulan Ramadan dan saat lebaran. Sebab, Jokowi dipastikan bersama ibundanya datang ke Desa Kragan untuk berziarah ke makam kakek dan ayahnya yang dimakamkan di desa itu.

"Jokowi yen teko gak tau suwi-suwi. Bar nyekar langsung muleh meneh (Jokowi kalau datang enggak pernah lama-lama. Habis ziarah langsung pulang lagi)," jelasnya.

Menurut Heru, jiwa kepemimpinan kakek Jokowi, Wiryo Miharjo yang seumur hidupnya menjadi seorang kepala desa di Kragan menurun ke Jokowi. Tak hanya Wiryo Miharjo saja yang kepala desa, adik-adik Wiryo lainnya, juga menduduki jabatan kepala desa.

"Jadi bisa dikatakan di dalam darah Joko itu sudah ada jiwa kepemimpinannya," papar Heru yang mengaku tak bisa ikut saat pelantikan Jokowi sebagai presiden karena gangguan kesehatan yang dideritanya.

Apa yang diutarakan Heru Purnomo juga dibenarkan oleh mantan bayan (kepala dusun) Kragan, Marbi (80). Setelah mengutarakan maksud kedatangan Okezone, Marbi menceritakan dulu dia adalah anak buah kakek Jokowi, Wiryo Miharjo.

Menurut Marbi, bila ada yang mengatakan Jokowi berasal dari keluarga tak mampu, maka salah besar. Sebab, saat masih hidup, kakek Jokowi yang asli Karanganyar adalah seorang kepala desa.

"Wiryo Miharjo orang terpandang di desa ini. Beliau kepala desa di tempat ini. Bahkan Wiryo itu bisa dikatakan kepala desa seumur hidup. Saya tahu pasti itu, karena saya dulunya bawahan Wiryo," papar Marbi saat ditemui Okezone, di kediamannya, di Dusun Kauman, Desa Kragen, Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis 16 Oktober 2014.

Sebelum menjabat lurah, kakek Jokowi berprofesi sebagai penjual arang.‎ "Kalau Jokowi itu keluarganya adalah berasal dari pemerintahan. Kakeknya yang bernama Wiryo Miharjo adalah kepala desa seumur hidup di Desa Kragan," jelasnya.

Marbi mengatakan selain Wiji, ayah Jokowi, Wiryo Miharjo memiliki lima orang anak yaitu Wahyono, Mulyono, Joko Sudarsono dan Heru Purnomo. Dan ayah Jokowi sendiri, Wiji merupakan anak tertua dari lima bersaudara tersebut.

Menurut Marbi, meskipun memiliki lima orang anak, Wiryo Miharjo tak kesulitan dalam menafkahi. Sebab seluruh anak-anak Wiryo, termasuk ayah Jokowi diberi warisan.

"Ayah Jokowi sendiri, Wiji, diberi selepan (penggilingan padi) sebelum akhirnya selepan itu dijual kesaya pada tahun 1977 seharga Rp6 juta. Penggilingan padi itu dijual bukan karena kesulitan ekonomi, tapi karena Wiji pindah ke Sumber, Solo, sekitar 30 tahun yang lalu," paparnya.

Meskipun Wiji telah menjual penggilingan padi, namun Wiryo Miharjo tetap memberikan modal kepada Wiji. Hanya saja, Marbi tak mengetahui pasti usaha apa yang diberikan Wiryo kepada anak tertuanya tersebut.

Yang Marbi tahu, Wiji selanjutnya pindah dari Karanganyar menuju tempat tinggalnya saat ini di sekitar Balaikambang hingga sekarang.

"Terus terang saya kaget waktu dengar kalau katanya Jokowi tiga kali digusur. Setahu saya, sejak pindah hingga saat ini, rumahnya tidak pernah pindah-pindah. Ya di situ terus. Kalau tidak salah di depannya sekarang ada garasi bus Damri," ungkapnya.

Hal senada diutarakan warga lainnya Kasurin (60) yang mengaku sangat akrab dengan Wiji. Meskipun bukan teman seumuran dengan Wiji namun karena Wiji anak kepala desa praktis sebagai warga biasa bangga bisa berteman dengan anak kepala desa.

Joko Widodo lahir dari pasangan Noto Mihardjo (nama kecilnya Wiji) dan Sujiatmi. Sebelum berganti nama, Joko Widodo memiliki nama kecil Mulyono. Ayahnya berasal dari Desa Dukuh Kauman, Kragan, Gondangrejo, Karanganyar, dan ibunya berasal dari sebuah desa di Boyolali.

"Yen wong jowo bilang, keluargane Jokowi, si Wiji kui balung gajah. ora bener yen ono sing ngomong keluargane Jokowi kui wong ora mampu. Bondone tanah okeh ning endi-endi. (Kalau orang Jawa bilang, keluarganya Jokowi, si Wiji (ayah Jokowi) itu dari keluarga mampu. Tidak benar kalau ada yang bilang keluarganya Jokowi orang tidak mampu. Harta tanah banyak dan ada dimana-mana)," paparnya.

(ugo)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini