Jokowi Didesak Benahi Infrastruktur Jaringan TIK

Advent Jose , Jurnalis-Senin 20 Oktober 2014 10:51 WIB

Presiden Jokowi saat menerima Mark Zuckerberg pendiri Facebook di Balaikota DKI Jakarta beberapa waktu lalu (foto: Okezone)

JAKARTA – Presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla resmi dilantik pada hari ini, Senin 20 Oktober 2014. Tidak hanya masyarakat yang menaruh harapan lebih kepada pemerintahan baru, sejumlah pengamat telekomunikasi pun menginginkan perbaikan di lini industri telekomunikasi.

Hal itu salah satunya datang dari pakar teknologi dan informasi Institut Teknologi Bandung (ITB), Budi Rahardjo. Dia mengatakan, paling tidak dalam beberapa tahun ke depan kualitas internet Indonesia harus mampu mengalahkan Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

“Pembenahan yang paling gampang untuk mengukurnya adalah kualitas internet kita ke depan, setidaknya harus mengungguli Malaysia, Thailand, dan Vietnam,” ucap Budi kepada Okezone, Senin (20/10/2014).

Tentunya, lanjut dia, untuk mencapai hal itu perbaikan dan pembenahan dari sisi infrastruktur jaringan mesti dilakukan. Sebab, teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sendiri tidak hanya dipakai oleh industri telekomunikasi.

“Teknologi informasi dan telekomunikasi (TIK) yang berkualitas akan menyokong berbagai sektor seperti perkantoran, sekolah, transaksi perdagangan, dan lain-lain,” jelasnya.

Selain infrastruktur, pemerintahan yang baru juga harus mampu menata regulasi yang kondusif dan tidak mengekang. Menurutnya, strategi jangka pendek yang harus diupayakan adalah membenahi infrastruktur dan menghidupkan semangat pengembangan industri kreatif di kalangan pemuda.

“Banyak pemuda-pemudi Indonesia yang mendirikan start-up karena memiliki kompetensi di bidang industri kreatif,” tambah Budi. Sementara, upaya jangka panjang adalah membenahi regulasi dan undang-undang.

(amr)