LONDON – Pemerintah Inggris Raya menyatakan akan mengirimkan pesawat mata-mata dan drone untuk memantau wilayah Suriah. Hal ini dilakukan pihak intelijen untuk mengumpulkan data mengenai kelompok militan ISIS.
Inggris mengumumkan pergerakan itu, setelah Pemerintah Turki menyatakan pada Senin 20 Oktober 2014, mengizinkan tentara Kurdi memperkuat pasukannya di Kota Suriah, dekat perbatasan Turki.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Menteri Pertahanan Inggris Michael Fallon menyatakan, drone berjenis Reapers dan Rivet, bersama dengan pesawat pengintai akan terbang di atas udara wilayah Suriah. “Hal ini dilakukan sebagai usaha untuk melindungi keamanan nasional kami di sana dari ancaman teroris,” kata Fallon, sebagaimana diberitakan Reuters, Selasa (21/10/2014).
Namun, dalam sebuah pernyataan ke Parlemen Inggris, Fallon memastikan drone jenis Reapers tidak diizinkan untuk menggunakan senjata selama terbang di Suriah. Dia mengatakan penggunaan senjata membutuhkan izin lebih lanjut dari Parlemen Inggris.
Pekan lalu, Fallon mengumumkan akan menerbangkan drones berjenis Reaper ke wilayah Timur Tengah untuk menyerang ISIS di Irak. Sejauh ini, Royal Air Forc (RAF) sudah menyerang sebanyak 38 kali ke ISIS.
Parlemen Inggris menyatakan setuju melakukan serangan udara melawan ISIS di Irak, bulan lalu. Namun, pasukan Inggris Raya tidak melakukan serangan udara di Suriah.
(hmr)