JOKO Widodo dan Jusuf Kalla berjanji meningkatkan industri kreatif dalam negeri. Hal itu tentunya mendapat sambutan positif dari berbagai pihak dan bisa direalisasikan.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Jokowi-JK janji dukung produk lokal (Foto: Arif/Okezone)
Ella, pemilik JK Collection, salah satu pihak yang memberikan sambutan positif. Menurutnya, di bawah kepemimpinan Jokowi dan Jusuf Kalla, masyarakat bisa lebih mencintai produk dalam negeri. Bahkan, sebisa mungkin pemakaian produk tersebut diperluas lagi.
“Harapan saya adalah jajaran di bawahnya seperti kementerian, BUMN, sekaligus pemerintah provinsi, kabupaten/kota seluruh Indonesia diwajibkan memakai produk sepatu dalam negeri. Itu sangat membangun untuk industri kecil. Kami sebagai perajin tidak akan kesulitan order. Itu kan sangat menghidupkan ekonomi rakyat," terangnya kepada Okezone, belum lama ini.
Jokowi kenalkan batik (Foto: Arif/Okezone)
Lebih lanjut Ella yakin Jokowi dan JK bisa memenuhi janji tersebut. Sebab, mereka sendiri juga termasuk orang yang mencintai produk lokal.
"Saya bangga sekali produk sepatu saya dipakai JK sebagai wapres. Sebelumnya saat masih menjadi wapres, Beliau sering pakai produk saya. Walau sudah tidak menjabat wapres pun konsisten memakai produk saya. Pak Jokowi sepatunya juga pakai produk Cibaduyut," jelasnya.
Pawai pelantikan Jokowi-JK (Foto: Heru/Okezone)
Dihubungi terpisah, pengamat gaya hidup dan mode, Sonny Muchlison, juga mengapresiasi gagasan pemerintahan baru untuk meningkatkan ekonomi kreatif.
"Pemerintah bisa memberikan dan mencukupi wadah kreativitas dengan baik. Saya harap industri kreatif ini jangan sekadar wacana," katanya kepada Okezone, Senin 20 Oktober 2014.
Jokowi-JK hadiri Tribute to Batik di Pasaraya (Foto: Arif/Okezone)
Sonny mengatakan, industri kreatif harus bisa mengakses kebudayaan bangsa. Dengan demikian, kondisi tersebut bisa menimbulkan rasa nasionalisme.
"Bisa mengakses budaya dari 34 provinsi yang pada akhirnya industri kreatif ini bisa bergerak maju dan pesat. Jangan nanti budaya kita dicuri baru bergerak. Industri kreatif bisa meningkatkan rasa nasionalisme. Mereka bisa cinta Indonesia dengan cara mereka masing-masing," tutupnya.
(fik)
