Share

Sikap Prabowo Contoh untuk Pemuda & Sindiran bagi Politikus Tua

Gunawan Wibisono , Okezone · Selasa 21 Oktober 2014 07:21 WIB
https: img.okezone.com content 2014 10 21 337 1054884 QLXJPSOqvA.jpg Sikap Prabowo Contoh untuk Pemuda & Sindiran bagi Politikus Tua
A A A

JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Edhy Prabowo mengatakan, datangya Prabowo Subianto pada saat pelantikan Joko Widodo dan Muhammad Jusuf Kalla (Jokowi-JK) adalah suatu sikap negarawan.  

 

Menurutnya, isu-isu yang selama ini mucul seperti penjegalan, kudeta dan Prabowo tidak ingin bertemu Jokowi akhirnya terjawab. Karena sifat kenegarawanan dari Prabowo sudah terlihat dari kehadirannya di Gedung MPR/DPR.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

 

"Ini sikap kesatria, sikap negarawan. Dengan pelantikan Pak Prabowo adalah suatu sikap yang langka. Ini harus menjadi contoh bagi yang muda juga yang tua. Kalau bangsa punya sikap seperti Pak Prabowo, mungkin kenegaraan kita akan kuat. Itu adalah sikap sebenarnya dari Pak Prabowo yang selama ini rakyat tidak tahu," ujar Edhy kepada Okezone, Selasa (21/10/2014).

 

Ketua Fraksi Partai Gerindra di MPR ini menambahkan, selama ini memang ada oknum yang ingin mantan Danjen Kopassus tersebut sebagai sosok kurawa, sosok yang jahat dalam sebuah pewayangan Mahabarata.

 

"Nah saya pikir memang ada oknum yang tidak ingin Pak Prabowo muncul di Republik Indonesia," jelasnya.

 

Oknum yang selalu bermain dengan memparadikmakan Prabowo sebagai sosok yang jahat, juga selalu dicari oleh tim dari Partai Gerindra, namun dicarinya bukan untuk diadili atau dibawa ke ranah hukum.

 

"Kita selalu cari tahu oknum itu, tapi bagi kita biarkan saja lah, rakyat juga bisa menilai siapa Pak Prabowo yang sebenarnya," pungkasnya.

 

Sebagaimana diketahui, figur Prabowo kerap dituding akan menjadi dalang penghalang pelantikan Jokowi melalui Koalisi Merah Putih. Namun, hubungan antara Prabowo dan Jokowi justru mencair lebih cepat dari hari pelantikan. Dimana, keduanya bertemu pada 17 Oktober lalu di Jalan Kartanegara 4, Jakarta.

 

Pertemuan ini selain mendapat banyak sanjungan dan mencairkan ketegangan antarpendukung, juga menggairahkan kembali bursa pasar yang sebelumnya sempat menurun. Bahkan, banyak yang menilai kedua tokoh ini lebih baik ketimbang SBY dan Megawati yang tak kunjung rekonsiliasi sejak 2004 silam.

 

(teb)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini