SOLO - Padi semakin berisi akan semakin menunduk. Mungkin inilah yang bisa digambarkan dari sosok Iriana Joko Widodo. Ibu Negara itu sejak SMA dikenal sebagai sosok yang pandai dan pendiam.
Gambaran inilah yang diungkapkan Puji Rahayu, salah seorang guru bimbingan penyuluhan (BP) di SMA 3 Surakarta. Sebagaimana diketahui, SMA tersebut merupakan tempat sekolah Iriana pada 1980.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
“Iya itu, Beliau anaknya pendiam dan jarang bicara kalau tidak penting. Beda dengan teman-teman lainnya," ujar Puji yang mengatakan tiga bulan lagi dirinya akan pensiun itu saat ditemui Okezone, Selasa (21/10/2014).
Atas tabiatnya itu, perempuan yang kerap disapa Ana tersebut tidak banyak dikenal di sekolah. Selama belajar tiga tahun itu, tak pernah satu kali pun Iriana dipanggil ke BP karena bermasalah di kelas.
“Bahkan, absensi Iriana selalu penuh dan tak pernah sekalipun bolos sekolah,” kenangnya.
Dia masih mengingat, Iriana pernah sekali datang berkonsultasi kepada dirinya saat akan penjurusan sekolah. Saat itu, perempuan kelahiran Solo, 1 Oktober 1963, tersebut bingung akan masuk jurusan IPA atau IPS.
“Waktu itu saya bilang, ‘Jangan pernah kamu beranggapan kalau jurusan IPA dan Biologi itu anaknya pintar-pintar, terus kamu memaksakan diri untuk masuk ke jurusan itu. Takutnya, nanti di tengah-tengah tidak kuat yang rugi kamu sendiri.’ Mungkin setelah dipikirkan, akhirnya Beliau memutuskan untuk masuk ke jurusan IPS," paparnya.
Satu yang masih dikenangnya, yakni selama duduk sebagai murid SMA 3 Surakarta, Iriana selalu berangkat bersama sang ayah dengan mengendarai Vespa.
Ayah Iriana Joko Widodo, Ngadiyo, merupakan guru PPKn dahulu PMP. Perempuan tersebut tercatat sebagai murid sejak 1980.
"Meski ayahnya seorang guru di SMA 3, saya masih ingat sekali kalau Beliau (Iriana) tak pernah memanfaatkan ayahnya yang kebetulan guru di sini. Beliau sama dengan murid-murid lainnya,” kata Puji.
(kem)
