Share

Kisah Pilu PKL Semarang di Pesta Rakyat

Mustholih , Okezone · Selasa 21 Oktober 2014 05:02 WIB
https: img.okezone.com content 2014 10 21 340 1054861 WUK8epQH5v.jpg Kisah Pilu PKL Semarang di Pesta Rakyat
A A A

SEMARANG - Pesta rakyat atas dilantiknya Presiden Joko Widodo dan wakilnya, Jusuf Kalla, di Lapangan Simpang Lima, Semarang, Jawa Tengah, menyisakan cerita pilu bagi sejumlah pedagang kaki lima.  

 

Sebanyak lima PKL yang menjajakan makanan di pinggiran pesta rakyat tersebut mengaku sudah diborong pihak panitia dengan tujuan akan dibagi-bagikan kepada pengunjung secara gratis.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

 

Salah seorang pedagang sate, Turyani, mengaku ia dan teman-temannya yang lain sudah diminta naik ke Lapangan Simpang Lima dari pukul 17.00 WIB. "Dijanjikannya mau diborong. Disuruh naik dari jam lima," kata dia mengeluh, Semarang, Jawa Tengah, Senin malam (20/10/2014).

 

Namun, setelah dua jam berselang, pihak panitia tidak ada lagi yang menemui mereka dan memborong makanannya. "Panitia belum ada yang datang ke mari," ujar Turyani menambahkan.

 

Walhasil, sejumlah pengunjung yang kadung datang ke stan makanan mereka tolak andai tidak membayar mereka. "Ya kita tolak. Soalnya belum ada kepastian bakal diborong atau tidak," terang Turyani.

 

PKL yang didrop untuk menyemarakkan pesta rakyat tersebut menjajakan Tahu Gimbal, Es Campur, Sate Ayam, Bakso, Mie Ayam, dan Kerak Telor. Akibat gagal diborong, para PKL tersebut mengaku rugi dari Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu. "Kalau saya rugi saya Rp300 ribu sedangkan yang menjual Tahu Gimbal rugi Rp500 ribu," ujar Turyani.

 

Dalam pesta rakyat tersebut, seorang panitia di atas panggung memang sempat menyatakan kepada ratusan warga yang hadir untuk turut menikmati sajian makanan yang sudah disediakan dengan gratis. Ketua Panitia Relawan Jokowi Jawa Tengah, Hery Wongso Setiawan, membenarkan bahwa pihaknya turut menyediakan sejumlah makanan untuk disediakan bagi warga dengan gratis.

 

Namun, Hery menegaskan makanan gratis tersebut sudah disediakan sendiri oleh pihak panitia. Hery membantah menjanjikan para PKL tersebut akan memborong makanan mereka. "Tapi, kita menyediakan sendiri dengan nasi tumpeng dan jajanan pasar. Ini menyimbolkan tentang kerakyatan," ujar Hery.

 

Hery menambahkan bahwa tidak membuat hidangan berskala besar untuk dibagikan ke pengunjung. "Kami tidak punya rencana untuk membuat hidangan yang besar. Kami tidak menjanjikan pedagang mana pun akan memborong makanan mereka. Mereka juga tidak datang kemari," tegas Hery.

 

(teb)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini