Share

Armand-Gita Minta Jokowi Kritis Soal Kesehatan

Erika Kurnia, Jurnalis · Rabu 22 Oktober 2014 04:06 WIB
$detail['images_title']
Armand-Gita minta Jokowi kritis soal kesehatan (Foto: Runi/Okezone)

BICARA soal musik pasangan musisi Armand GIGI dan Dewi Gita, tidak diragukan lagi. Namun, ternyata dibalik kemampuannya bermusik, baik Armand maupun Dewi mempunyai tingkat kekritisan yang cukup tinggi di bidang kesehatan.

 

Saat berbincang dengan redaksi Okezone,   Armand memiliki pesan khusus, terutama perlu digencarkannya sosialisasi kesehatan, oleh pemerintahan Joko Widodo dan Muhammad Jusuf Kalla.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

 

“Kalau harapan saya, dari yang saya perhatikan adalah cara sosialisasi kesehatan. Tidak hanya kesehatan, apapun itu, itu yang masih jelek. Dari hal yang kecil-kecil saja, itu kadang kurang,” ujar Armand kepada Okezone, di Jakarta, Selasa (21/10/2014).

 

Sementara itu Dewi Gita  yang masih cukup aktif sebagai aktivis sosialisasi kanker serviks, pada kesempatan yang sama, juga mengungkapkan harapan tentang pentingnya pemerintah menggiatkan sosialisasi dan edukasi kesehatan bersama masyarakat.

 

“Edukasi sejak dini itu penting untuk kesadaran tinggi terhadap kesehatan. Jika masyarakat sudah diedukasi, mereka bisa menangani sendiri dan tak banyak menyalahkan pemerintah lagi,” ungkap Dewi Gita.

 

Istri dari Armand itu juga melihat, masih kurangnya pelayanan kesehatan di daerah terpencil. Pasalnya, masih sedikitnya tenaga medis yang mau berkorban untuk pengabdian di daerah tersebut. Dengan ini, ia senantiasa berharap adanya pemerataan pembangunan kesehatan di Indonesia.

 

“Mudah-mudahan dengan Jokowi-JK ini semuanya bisa merata, tidak hanya di kesehatan tapi juga pendidikan.  Karena modal dasar satu negara untuk bisa jadi satu negara besar dari kesehatan dan pendidikan. Kalau dua hal mendasar itu saja tidak maksimal, bagaimana dengan hal lainnya,” tutup Dewi.

(ren)