BAGI para pendaki, nama Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango yang berada di tiga wilayah yakni Kabupaten Bogor, Cianjur, dan Sukabumi di Provinsi Jawa Barat tentu sudah tak asing lagi. Dari dua gunung bertipikal dingin-lembap itu terdapat lokasi yang menjadi tujuan utama. Khusus di Gunung Pangrango, semua pendaki pasti memfokuskan pemberhentian terakhir di kawasan Lembah Mandalawangi.
Mencapai gunung dengan ketinggian 3.019 meter dari permukaan laut (mdpl) itu memang tak beda jauh seperti menuju Gunung Gede (2.958 mdpl). Namun, jalur tersebut apabila dilalui dari pintu masuk kawasan Taman Cibodas. Gunung Pangrango sendiri dapat didaki melalui tiga jalur, yakni Cibodas, Putri, dan Selabintana.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Rute yang mudah dicapai yaitu melalui Taman Cibodas. Melewati jalur ini, para pendaki akan disuguhi berbagai pemandangan dan lokasi indah, seperti Telaga Biru, Air Terjun Cibereum, dan aliran air panas. Tak lupa terdapat dua lokasi istirahat serta bermalam di kawasan Kandang Batu dan Kandang Badak.
Mayoritas pendaki lebih memilih membuka tenda dan menginap di Kandang Badak. Sebab, jaraknya cukup strategis untuk mencapai Puncak Gede maupun Pangrango. Dari sini, masih sekira 3,5 jam lagi untuk sampai di Puncak Pangrango dan Lembah Mandalawangi. Trek yang dilaluinya pun tak menentu, mulai bertanah basah, berbatu, hingga tanjakan curam.
Lembah Mandalawangi sendiri terletak di tengah-tengah Puncak Pangrango yang dicapai dengan sedikit turun terlebih dahulu. Terdapat banyak bunga edelweis tumbuh di sana, hingga membuatnya menawan di antara tanah lapang bergelombang.
Mandalawangi memang tak seluas Lembah Surya Kencana di Gunung Gede, tapi dengan tumbuhan abadi –sebutan edelweis– dan kabut yang sesekali menyelimuti menjadikannya sangat indah. Mandalawangi juga masih menjadi favorit para pendaki Gunung Pangrango. Terbukti dengan cukup banyaknya mereka yang mendirikan tenda dan bermalam di sana.
Cuaca dingin dan hamparan tanah lapang berpemandangan elok menjadi kelebihan Mandalawangi. Tak heran, banyak pendaki memaksimalkannya dengan berfoto, atau menetap sementara di sisi-sisi yang memiliki spot indah.
Namun, bukan berarti lokasi ini tak memiliki kelemahan. Bagi para pendaki Pangrango yang berencana bermalam di sana, disarankan membawa perbekalan air secara cukup. Sebab ketika musim kemarau, mata air di Mandalawangi kerap mengalir kecil atau bahkan kering.
Tetapi, sebaiknya hal tersebut tidak menjadi penghalang untuk menikmati keindahan Mandalawangi. Sebab, keelokan tanah lapang berbunga dipastikan akan mengalahkan kelemahan itu semua.
(tty)