Share

Iwan, Guru Besar Buah Ekspor dari ITS

Margaret Puspitarini, Okezone · Jum'at 24 Oktober 2014 15:06 WIB
https: img.okezone.com content 2014 10 24 65 1056458 iwan-guru-besar-buah-ekspor-dari-its-5V1ymU75ib.jpg Iwan, Guru Besar Buah Ekspor dari ITS (Ilustrasi Foto : Okezone)

JAKARTA - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menambah dua guru besar mereka. Salah satunya ialah Iwan Vanany dengan penelitian terkait Rekayasa Proses Bisnis.

Riset yang dilakukan selama beberapa tahun terakhir itu berfokus pada Food Electronic Traceability System (FETS). Software berbasis proses bisnis itu mampu melacak rantai pasok produsen buah dari petani hingga ke konsumen.

Iwan menganalogikan FETS layaknya aplikasi integra ITS yang digunakan oleh mahasiswa dan dosen untuk berkomunikasi dalam mengisi Form Rencana Studi (FRS). "Namun sejak adanya aplikasi integra, dosen dan mahasiswa tidak harus bertemu secara langsung," kata Iwan, seperti dilansir dari ITS Online, Jumat (23/10/2014).

Begitu pula dengan aplikasi FETS yang merekayasa proses bisnis. Petani dan rantai pasok tidak perlu bertemu langsung untuk melaksanakan proses jual beli. Namun, dapat dilakukan melalui aplikasi FETS.

Selain itu, FETS juga mencatat distribusi buah dari petani hingga konsumen saat diekspor secara lengkap atau disebut sebagai food traceability system. Ketika buah asal Indonesia diekspor ke luar negeri, jejak rantai pasok hingga buah tersebut sampai ke konsumen sangatlah penting. Sebab, lanjutnya, konsumen asing sangat berhati-hati dengan apa pun yang mereka konsumsi.

"Hal itu karena konsumen luar negeri sangat menjamin keamanan produk yang mereka konsumsi," urai dosen laboratorium Supply Chain and Management itu.

Iwan mengungkap, bila satu saja perusahaan asal Indonesia tidak memiliki catatan distribusi buah, maka semua produsen buah asal Indonesia akan diblokir. Maka dari itu, rekam jejak rantai pasok buah dalam proses ekspor sangatlah penting.

"Sayangnya hingga sekarang, banyak produsen buah asal Indonesia yang masih tidak menyadari pentingnya catatan distribusi rantai pasok perusahaan. Karena itulah hingga sekarang buah-buahan asal Indonesia belum bisa maju ke pasar internasional," papar ayah empat anak itu.

Hal ini pula yang menginspirasi Iwan untuk membuat software rekayasa proses bisnis tersebut. Dia sangat menyayangkan potensi buah Indonesia yang begitu besar harus terhambat hanya karena permasalahan teknis seperti catatan rantai pasok.

"Padahal Indonesia berpotensi untuk menjadi eksportir buah tropis di pasar dunia," tutur jebolan S-3 di Universitas Teknologi Malaysia itu.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(mrg)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini