Solo Masuk Kota Berkembangnya Kelompok Radikal

SOLO - Kota Solo, Jawa Tengah, masuk dalam daftar empat kota besar di Indonesia yang berpotensi untuk berkembangnya kelompok radikal.

Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Solo, Suharso, bahkan mencatat kota Solo menjadi satu dari empat kota di Indonesia yang memiliki potensi berkembangnya kelompok radikal selain Ambon, Dompu, dan Poso.

Munculnya nama Solo sebagai salah satu kota pemicu instabilitas disampaikan Kapolri Jenderal (Pol) Sutarman, beberapa waktu lalu.

Terlebih lagi beberapa waktu lalu, sempat mencuat terkait adanya deklarasi dan munculnya lambang Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) tersebar di beberapa wilayah di kota Solo.

“Karena Solo ikut disebut, makanya kita rapatkan barisan. Kita intensifkan penyuluhan terutama pada pelajar,” kata Suharso, Kamis (30/10/2014).

Suharso mencatat, banyak hal yang harus dilakukan untuk mencegah tumbuh kembangnya paham radikal tersebut. Bisa dengan penyuluhan untuk pelajar sebab kondisinya masih labil dan gampang terpengaruh, sehingga perlu dilakukan pendekatan secara persuasif kepada mereka.

“Mereka (pelajar) kan masih labil. Kalau dikasih ayat atau hadis sepotong-sepotong dan tidak punya kepahaman mendalam akan menjadi tertarik (paham radikal),” ujarnya.

Selain itu antisipasinya bisa juga dilakukan dengan komunikasi persuasif dan optimalkan dengan forum yang ada semisal (FKUB) Forum Komunikasi Umat Beragama.