"Kalau kita hitung dari Asian Development Bank, World Bank, atau pun lembaga pembiayaan lainnya, pasti enggak akan sanggup menutupi," ujar Bambang di kantornya, Jakarta, Jumat (31/10/2014).
Bambang menjelaskan, dengan kebutuhan Indonesia, maka diperlukan institusi baru seperti AIIB. "Jadi menurut saya bagusnya AIIB bisa menutup atau ikut membantu menutupi gap tadi," ujarnya.
Dirinya pun mengatakan, dengan AIIB akan tersambung dengan proyek Public Private Partnership (PPP). Hal ini agar AIIB tidak hanya menjalankan project loan biasa, seperti pinjaman proyek atau hanya membuat jembatan.
"Tapi dukung PPP di negara anggotanya. Dan mereka setuju. Dan mereka punya kapasitas untuk mendorong PPP," ujarnya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(rzy)