"Kita memberikan antisipasi di basis ritel dalam hal-hal global yang belum terlalu efektif. Akan tetapi, perubahan investor domestik market kita lebih stabil," tutur Direktur Pengembangan BEI Frederica Widyasari Dewi di Gedung BEI, Jakarta, Senin (10/11/2014).
Sementara itu,terkait penargetan investor dapat naik 10 persen setiap harinya. Pihak BEI berdalih,akan terus melakukan edukasi setiap harinya.
"Guna mengatasi pencapaian target, BEI edukasi setiap hari. Akan tetapi, tantangan bagi kita karena posisi tingkat kesejahteraan masyarakat kita berbeda dengan negara lain. Seperti Singapura dan Malaysia," paparnya.
Dirinya menjelaskan, tingkat investor di Indonesia masih rendah sekarang ini.
"Mungkin karena suku bunga di Bank kita terlalu tinggi. Sedangkan, mereka enggak terlalu tinggi dari kita," imbuhnya.
Sedangkan,menurutnya indikator lain yang juga tetap mendasari optimisme BEI.Terkait pertumbuhan level indeks pada Indeks Harga Saham Gabungan. "IHSG menguat secara fantastis selama sepuluh tahun terakhir," kata dia.
Tercatat, level IHSG menguat 413,63 persen dari 1.000,23 poin pada akhir 2004 menjadi 5.137,579 poin pada akhir September 2014.
Otoritas bursa berharap bonus demografi Indonesia dapat diserap oleh pasar modal agar dapat tahan terhadap krisis.
"Jumlah kelas menengah akan meningkat lebih dari 100 juta orang diharapkan dapat menambah jumlah investor domestik. Oleh karena itu, optimistis pasar modal dapat berperan sebagai alternatif pembiayaan saat perbankan mengalami pengetatan likuiditas," tandasnya.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(rzk)
