"Tahun ini ada enam proyek yang tertunda, dan mau kita lanjutkan tahun depan. Tahun depan ada empat proyek baru, jadi totalnya bila digabung bisa 10 sampai 15 proyek," kata Direktur Keuangan Ciputra Tulus Santoso di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (20/11/2014).
Proyek-proyek tersebut, mayoritas adalah landed house. Alasannya, karena penetrasi penjualan apartemen di luar Ibu kota Jakarta sangatlah rendah. Sementara untuk investasi pertama setiap proyek berkisar sekira Rp100-Rp200 miliar.
Akhir tahun ini, Ciputra tengah bersiap untuk me-launching proyek terbarunya yang berlokasi di Maja, Banten. Proyek tersebut adalah landed house yang dibangun di atas lahan seluas 300 hektare (Ha). "Dilaunching Desember ini dan akan dibangun awal tahun depan sebanyak 10.000 unit pada tahap pertama," tambah Tulus.
Rumah yang dijual Ciputra ini adalah rumah yang dapat diakses melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) seharga Rp100 jutaan. Sementara itu, hingga Oktober 2014, Ciputra berhasil meraup marketing sales sebesar Rp6,5 triliun, dengan target Rp9,2 triliun hingga akhir 2014.
"Optimislah bisa tercapai. Kan masi banyak proyek yang baru di launching seperti di Serang, Maja dan lainnya," pungkasnya.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(mrt)