Share

Gula Jenis Ini Picu Stres dan Depresi

Erika Kurnia, Jurnalis · Jum'at 21 November 2014 17:39 WIB
$detail['images_title']
Gula picu depresi (Foto: Dailysignal)

GULA tidak hanya membuat berat badan Anda bertambah atau meredakan stres. Tapi gula juga memicu  depresi, kecemasan dan stres.

Dalam penelitian tersebut, ini ditemukan pada salah satu jenis gula, yaitu fruktosa. Fruktosa adalah gula yang ditemukan secara alami dalam buah dan sayuran. Beberapa makanan dan minuman olahan juga sering menambahkan ini.

Para ilmuwan juga telah menemukan bahwa, fruktosa terkait dengan epidemi modern yang serius seperti kanker, penyakit jantung, hipertensi, kerusakan ginjal, diabetes tipe 2, hingga demensia (kepikunan).

Para peneliti studi tersebut dari Emory University di Atlanta, Amerika Serikat, mengatakan fruktosa juga merangsang jalur di otak yang bertugas menanggapi stres, dan yang memiliki efek penting bagi kontrol perilaku manusia.

Hal tersebut dapat memperburuk gejala yang berhubungan dengan depresi dan kecemasan, kata mereka. Efek ini khususnya terjadi selama tahun-tahun remaja, ketika respons otak terhadap stres seseorang berkembang.

Jika respons stres tubuh menjadi terlalu sensitif, remaja berisiko rentan terhadap tingkat stres tinggi. Paparan stres berkepanjangan dapat meningkatkan tekanan darah, menekan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke, berkontribusi terhadap infertilitas, dan mempercepat proses penuaan.

Sebagaimana dikutip dari Dailymail, Jumat (21/11/2014), penulis utama Constance Harrell dan timnya menguji sejumlah remaja dan tikus dewasa diet standar dan diet tinggi fruktosa. Setelah 10 minggu, tikus ditemukan stres dari perubahan perilaku yang terlihat.

Tikus-tikus remaja yang diberi makan diet tinggi fruktosa memiliki respon hormon stres yang berbeda, yang ditemukan dari produksi hormon stres kortisol berlebih, dibandingkan dengan tikus dewasa.

Temuan ini menunjukkan bahwa kebiasaan makan makanan tinggi fruktosa sepanjang usia remaja dapat memperburuk perilaku depresi, kata para peneliti. Mereka juga dapat mempengaruhi cara tubuh dan otak merespons stres.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(ren)