Spanyol Deteksi Pengangguran Lewat Twitter

MADRID - Peneliti di Spanyol punya cari unik untuk mengetahui  tingkat pengangguran yang terjadi di negaranya. Lewat Twitter, mereka mampu mengindetifikasi seberapa banyak jumlah  dan keberadaan tuna karya di Spanyol.

Peneliri di Universitas Autonomous di Madrid menemukan konten, frekuensi, dan waktu tweet di  negeri matador itu berkorelasi cukup akurat dengan tingkat pengangguran. Orang orang di daerah pengangguran yang tinggi, cenderung melakukan tweet di pagi hari.

Tak hanya itu, mereka juga kerap menyebutkan tweet yang ada kaitan dengan pekerjaan atau kata pekerjaan (mention job). Mereka juga sering membuat kesalahan besar di ejaannya.

Melalui pola pola tersebut peneliti melacak daerah populasi tersebut. Hal sama mungkin dapat diterapkan untuk mengindentifikasi keadaan ekonomi juga. Demikian seperti dikutip Engadget, Sabtu (22/11/2014).

Namun tak ada jaminan efektivitas untuk studi ini jika digunakan di tempat lain. Peneliti memperhatikan gejala tersebut selama beberapa bulan di Spanyol dan menemukan pola itu.

Akan tetapi metode ini tak dapat bekerja di wilayah, dimana Twitter tak popular. Pun juga terlalu dini mengatakan cara ini patut diadopsi oleh negara lain.

Namun temuan ini setidaknya dapat dimanfaatkan oleh pemerintah untuk melengkapi data sebelumnya dengan informasi statistik jaringan sosial mengenai keadaan penduduk di negera tersebut.

Mengacu pada temuan itu, pemerintah mampu membuat kebijakan taktis untuk memberikan solusi. Bahkan pemerintah juga dapat merespon bencana dengan cepat.

Seperti diketahui, tingkat kekisruhan suatu negara lazimnya berkorelasi dengan tingkat ekonomi dan pengangguran di negara tersebut.