Share

Jadi Gudang Sabu, Ketua RT Perumahan Elite Ngaku Kecolongan

Fakhrizal Fakhri , Okezone · Sabtu 22 November 2014 22:40 WIB
https: img.okezone.com content 2014 11 22 338 1069440 jadi-gudang-sabu-ketua-rt-perumahan-elite-ngaku-kecolongan-dtqyRVLQH8.jpg Jadi Gudang Sabu, Ketua RT Perumahan Elite Ngaku Kecolongan (ilustrasi)
A A A

JAKARTA - Penggerebekan Badan Narkotika Nasional (BNN), di perumahan elite di Pluit Karang Elok Blok I Barat V No 27, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, mengejutkan warga.

Aling (62), Ketua RT se-tempat, mengaku terkejut ketika mengetahui ada penggerebekan pabrik narkoba jenis sabu yang disamarkan dalam bentuk boneka dan manisan di sebelah rumahnya.

Ilustrasi Penangkapan Pengedar Narkoba oleh BNN

Menurut Aling, para pelaku baru menempati rumah kontrakan itu sejak tiga minggu lalu. Rumah yang disewa senilai Rp75 juta per tahun itu, dihuni oleh dua pelaku bernama Xiao Jin Zeng (43) dan Chen Wei Biao (44). Namun, sang Ketua RT tak mengetahui kalau di rumah tersebut juga ada pelaku Li Lin Fei (32) yang berjenis kelamin wanita.

"Sejak awal menempati yang saya tahu hanya dua pria itu yang menempati rumah ini. Sedangkan, teman wanitanya saya tidak kenal. Perempuan itu baru kelihatan sejak beberapa hari ini saja," ujar Aling kepada wartawan, Sabtu (22/11/2014).

Kepada Aling, para pelaku berdalih menyewa rumah tersebut berdasarkan perintah bosnya yang berasal dari Tiongkok. Mereka juga mengaku, menempati rumah itu sebagai tempat singgah sementara.

"Mereka mengaku bosnya adalah pengusaha yang bergerak di bidang pertambangan batubara. Mereka juga tidak bisa berbahasa Indonesia, sehingga saya berkomunikasi menggunakan bahasa mandarin," terang Aling.

  Narkoba Jenis Sabu-Sabu

Meski baru tiga minggu menempati rumah itu, namun Aling tidak mengetahui aktivitas para pelaku. Sebab mereka dikenal sangat tertutup dan jarang keluar rumah. Untuk meminta identitas saja, kata Aling, mereka berdalih identitasnya berada di Tiongkok dan akan dibawa oleh bosnya ke Indonesia.

"Rencananya mereka akan pulang lagi ke Tiongkok lagi akhir bulan ini. Setelah itu, kembali lagi dua bulan kemudian," kata Aling.

Dia pun tak menyangka jika di rumah tersebut ada 150 kilogram sabu yang disimpan dalam 80 kardus coklat. Seingat Aling, sebelum penggerebekan atau pada pukul 11.00 WIB, ada dua unit truk boks datang ke lokasi.

Setibanya di sana, mobil boks itu langsung bongkar muatan ke dalam rumah. Akan tetapi Aling tidak mengetahui bahwa barang yang dipindahkan itu adalah narkoba jenis sabu. "Saya enggak tahu banyak soal muatan itu, karena saat saya datang mereka sedang bongkar muatan. Lalu saat saya tiba di rumah, situasinya sudah ramai ada penggerebekan," punkasnya.(fid)

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(ded)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini