Seorang Warga Hilang Terseret Arus Banjir di Pidie Jaya

BANDA ACEH - Banjir menerjang sedikitnya tujuh kecamatan di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh. Seorang warga hilang terseret arus saat banjir merubuhkan jembatan di Gampong Alue Keutapang, Kecamatan Bandar Dua.

Banjir menerjang puluhan desa dalam kecamatan Meureudu, Ulim, Meurah Dua, Bandar Dua, Jangka Buya, Pante Raja dan Bandar Baru sejak Jumat (21/11/2014) malam. Banjir terjadi akibat derasnya hujan sejak pagi, sehingga meluapnya beberapa sungai seperti Krueng (sungai) Ulim, Krueng Meureudu, dan Krueng Jeulanga.

Ratusan warga kini mengungsi ke berbagai lokasi lebih tinggi dan aman. "Tim SAR dengan menggunakan perahu karet masih terus mengevakuasi warga yang terjebak banjir," kata Fakhrurrazi (28) warga Pidie Jaya yang ikut membantu evakuasi beberapa warga di Meureudu saat dihubungi Okezone.

Dia mengaku telah memantau ke beberapa lokasi banjir di beberapa kecamatan. Genangan air di pemukiman warga, kata Fakhrurrazi bervariasi antara selutut hingga sepinggang orang dewasa. "Di Kota Meureudu air sudah sampai sepinggang, jalan-jalan kecamatan dan kabupaten tidak bisa di lalui kendaraan," ujarnya.

Sementara itu, Muhammad (29) warga Simpang Tiga, Meurah Dua menyebutkan sejumlah kampung di kecamatannya juga banjir. "Hujan masih terus turun, belum ada tanda-tanda berhenti. Rumah saya juga masuk air," sebut pedagang ponsel ini.

Banjir paling parah menimpa sejumlah desa di Kecamatan Bandar Dua. Sebuah jembatan yang menghubungkan Gampong Babah Krueng dan Alue Keutapang hancur diterjang banjir malam tadi. Nahas, seorang warga Mukhtar Sulaiman (40) hilang diseret arus bersama sepeda motornya saat melintas di jembatan itu.

Mukhtar yang tercatat sebagai warga Alue Keutapang hingga kini masih dicari. "Pencarian masih terus dilakukan, belum ada perkembangan," kata Zulkarnaini, seorang personil Polres Pidie yang ikut memantau banjir yang mengenangi Pidie Jaya.

Banjir juga mengakibatkan Jalan Nasional Banda Aceh-Medan di beberapa titik dalam Kabupaten Pidie Jaya ikut tergenang. Mobil yang melintas harus ekstra hati-hati. (fmi)