TERCEMARNYA obyek wisata akibat limbah peternakan babi dan limbah industri lainnya membuat wisatawan enggan berkunjung. Hal ini membuat Pepep, gitaris ST12 terkejut. Karena Danau Toba merupakan tempat yang memberi banyak kenangan sewaktu kecil.
Pepep mengatakan bahwa semua ini menjadi tanggung jawab semua pihak. Pemerintah dan masyarakat harus bersama-sama mengatasinya.
"Serius? Baru tahu saya. Complicated sih. Itu menjadi tanggung jawab semua dan pemimpin, jelas. Pemimpin enggak bisa melakukan apapun sendiri, dibutuhkan kesadaran rakyat juga. Itu kerjasama yang harus dibangun," ucap Pepep saat berkunjung ke redaksi Okezone di Gedung HighEnd, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Ia mengingat bagaimana tempat bermainnya saat dirinya duduk di bangku sekolah dasar begitu indah dan alami. Ia pun menyebut saat itu Danau Toba masih perawan.
"Dulu jaman aku SD, Danau Toba masih perawan. Kalau pagi kabut nutupin Danau Toba. Dulu enggak ada keramba, kalau sekarang banyak. Itu juga ngerusak," terangnya.
Akibat ulah tangan manusia tak bertanggung jawab, kini kualitas air di Danau Toba menjadi kotor dan bau. Pepep berharap pemerintah setempat lebih menggalakkan lagi kecintaan masyarakat terhadap pariwisata. Hal tersebut perlu dilakukan untuk menghindari siklus semesta alam yang dipercaya oleh Pepep.
"Ada siklus semesta alam. Apabila terjadi kepincangan semesta alam yang disebabkan oleh kerusakan akibat ulah manusia, akan berdampak pada bencana yang akan kita hadapi. Jadi siapapun harus punya tanggung jawab. Terutama kepala daerah dan warga setempat," pungkasnya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(ren)
